47.000 Media Dadakan yang Terdeteksi Muncul Ketika Pemilu 2019

47.000 Media Dadakan yang Terdeteksi Muncul Ketika Pemilu 2019

Diskusi kebebasan, etika dan netralitas pers, bertempat di Gedung Dewan Pers-Officialdewanpers-

JEKTVNEWS.COM - Dalam diskusi kebebasan, etika dan netralitas pers, bertempat di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Rabu (5/7).

Berdasarkan catatan Dewan Pers di tahun 2023, sejak bulan Januari- 4 Juli 2023, lebih kurang ada sekitar 443 pengaduan kasus pemberitaan.

Dilansir dari Officialdewanpers, ada 443 kasus pemberitaan yang dilaporkan ke Dewan Pers, ada sekitar 322 kasus atau 74,19 persen yang telah diselesaikan.

BACA JUGA:Jumlah DPT Tingkat Kota Jambi Mengalami Peningkatan Sebanyak 30 Persen di Tahun 2024

Saat ini, masih ada sebanyak 112 kasus atau 25,81 persen pengaduan yang dalam proses penyelesaian oleh Dewan Pers.

Dari kasus yang dilaporkan ke Dewan Pers, mengenai persoalan politik berkisaran 4 hingga 5 kasus.

Dewan Pers memperkirakan akan lebih banyak media dadakan yang muncul menjelang pemilu 2024 ini.

BACA JUGA:Jumlah Pemilih di Kota Jambi Tahun 2024 Didominasi Generasi Milenial

Diketahui, pada pemilu 2019 yang lalu, lebih kurang ada sekitar 47.000 media dadakan yang terdeteksi muncul.

Menurut Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, Yadi Hendriana, hal ini harus diwaspadai, dikarenakan kebanyakan media digunakan untuk pilkada dan hal ini menurutnya sangat berbahaya.

Sementara itu, Kemenkominfo menuturkan bahwa, jumlah media pada pemilu 2019 lebih banyak dibandingkan data Dewan Pers sendiri.

Sumber: