4 Manfaat Makan Pahit Untuk Mengingkatkan Trombosit Saat DBD
Ilustrasi Anak Kecil Terkena DBD-BrilioFood-
JEKTVNEWS.COM - Dengue fever (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Meskipun makan makanan pahit tidak secara langsung mengobati atau menyembuhkan DBD, beberapa makanan pahit memiliki manfaat yang mungkin membantu penderita DBD dalam pemulihan mereka. Berikut adalah beberapa manfaat makan makanan pahit untuk penderita DBD:
1. Menyehatkan hati
Penderita DBD sering mengalami penurunan fungsi hati. Makanan pahit seperti bit, daun seledri, atau daun kelor dapat membantu membersihkan dan meremajakan hati karena kandungan antioksidannya yang tinggi.
BACA JUGA:Keutamaan Banyak Membaca Shalawat Kepada Rasulullah Muhammad Pada Hari Jumat
2. Meningkatkan nafsu makan
Penderita DBD sering kehilangan nafsu makan akibat demam dan gejala lainnya. Rasa pahit pada makanan seperti pare atau daun pepaya muda dapat merangsang produksi enzim pencernaan dan meningkatkan nafsu makan.
3. Menyediakan nutrisi penting
Beberapa makanan pahit seperti sayuran hijau gelap (misalnya, bayam, kale, atau brokoli), buah-buahan seperti lemon atau grapefruit, dan herbal seperti pegagan, memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Nutrisi ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh penderita DBD yang sedang pulih.
BACA JUGA:Sejarah Tradisi Sembelih Hewan Kurban Saat Lebaran Haji
4. Antiinflamasi alami
Beberapa makanan pahit memiliki sifat antiinflamasi alami, seperti kunyit atau daun sirsak. Makanan ini dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi pada tubuh penderita DBD.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penderita DBD membutuhkan perawatan medis yang tepat dan istirahat yang cukup. Jika seseorang mengalami gejala DBD atau didiagnosis menderita DBD, sangat penting untuk mencari bantuan medis segera dan mengikuti instruksi dokter.
BACA JUGA:Ketahui 5 Pencegahan Panu Secara Herbal ini
Makanan pahit dapat menjadi bagian dari diet sehat, tetapi tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh profesional kesehatan.
Sumber: