Proses Rekrutmen Bisa Bikin Stres? Simak Faktornya
ilustrasi proses rekrutmen-lokaloker-
JEKTVNEWS.COM - Proses rekrutmen merupakan salah satu fase penting dalam menerima karyawan baru bagi perusahaan. Namun, seringkali pada fase ini menyebabkan terjadinya stres bagi pencari kerja. Alasannya bisa karena Proses rekrutmen yang tidak masuk akal hingga ekspektasi yang terlalu tinggi.
Stres jangka panjang dan tidak terkendali ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik karyawan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat proses rekrutmen ini menjadi penyebab stres dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan karyawan.
BACA JUGA:Yuk Kenali! Apa Itu Sorry Syndrome dan Cara Mengatasinya
Berikut Ini Hal yang Membuat Proses Rekrutmen Bikin Stres:
1. Ketidakpastian Hasil Seleksi
Seringkali para pencari kerja sering merasa cemas dan khawatir da berfikir apakah akan berhasil melewati proses seleksi atau tidak. Ketidakamanan inilah yang berdampak negatif pada kesehatan mental, meningkatkan tingkat kecemasan, hingga dapat mengganggu keseimbangan emosional.
2. Persaingan yang Ketat
Dalam proses rekrutmen persaingan yang ketat bisa menambah tekanan bagi pelamar kerja. Tekanan inilah yang dapat melemahkan kesehatan mental, meningkatkan stres, hingga memengaruhi kesejahteraan umum.
3. Proses yang Memakan Waktu dan Energi
Proses rekrutmen ini biasanya akan menyita banyak waktu hingga tenaga bagi para pencari kerja. Bagaimana tidak, mereka harus menghabiskan waktunya untuk mencari lowongan pekerjaan, mengirimkan lamaran mereka, mengikuti tes atau wawancara, dan menunggu tanggapan dari perusahaan tersebut. Proses yang panjang ini akan menyebabkan kelelahan fisik dan mental.
BACA JUGA:Waw! Ini 7 Manfaat Jamur Enoki yang Jarang Diketahui
4. Tekanan untuk Sempurna
Dalam proses ini, para kandidat biasanya dituntun untuk tampil sempurna serta memberikan kesan yang baik bagi perusahaan. Mereka juga perlu menunjukkan keterampilan hingga pengalaman terbaik mereka. Tekanan inilah yang dapat menyebabkan stres, kecemasan sosial dan memengaruhi kesehatan mental.
Sumber: