Pasien Meninggal Dunia di Mobil Ambulan Akibat Kemacetan Truk Batu Bara Selama 22 Jam di Jambi

Pasien Meninggal Dunia di Mobil Ambulan Akibat Kemacetan Truk Batu Bara Selama 22 Jam di Jambi

Jektvnews.com - Sepanjang jalan arah Tembesi, Kabupaten Batanghari, sampai saat ini masih dipadati sejumlah angkutan batu bara. kemacetan yang terjadi lebih kurang 22 jam ini membuat pengendara lain tidak dapat beraktivitas.

Salah satu masyarakat bernama Hidayat (28) asal Kota Jambi, menjadi salah satu yang terjebak dalam kemacetan lalu lintas ini. 

"Kemacetan terjadi dengan 4 jalur. Selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi, mobil yang bawa ikan. Bukan tidak bisa lewat lagi, tetunak di situlah," jelasnya, Rabu (1/3).

"Ada ambulans yang membawa pasien, meninggal di situ. Dia ini mau ke Jambi, tetapi tidak tahu mau ke rumah sakit mana," tambahnya.

Tak hanya Hidayat yang mengalami akibat kemacetan ini, terdapat pedagang yang mengeluhkan ikan yang diangkutnya mati di tengah jalan.

"Ini bukan lagi macet. Tapi tidak bergerak," kata Doni, pedagang ikan itu.

Sementara itu, Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto mengatakan pihaknya sudah mengerahkan personel untuk mengatasi kemacetan itu sejak tadi malam.

Tidak hanya mengurai kemacetan, personel Polres Batanghari juga berjaga di mulut tambang, agar tidak ada truk angkutan batu bara yang keluar sebelum jam operasional.

Saat ini, kata Bambang, kemacetan mulai terurai walau masih lalu lintas ini masih dipadati truk dan mobil pribadi.

"Penanganannya untuk sementara petugas masih mengurai. Kalau kemarin banyak kendala, kalau sekarang berkurang. Anggota sudah dikerahkan sejak tadi malam," katanya.

Diketahui salah satu penyebab kemacetan lalu lintas ini ialah padatnya truk angkutan bara di Jambi yang mencapai sekitar 8.300 hingga 11.500 unit. Truk ini melewati jalan nasional di Jambi, karena belum ada jalur khusus.

Tidak hanya padatnya truk angkutan batu bara, kemacetan ini juga kondisi sekitar jalan yang memburuk sebagai akibat hujan lebat.

"Kemarin curah hujan yang tinggi. Terus truk ini tidak berani parkir di kantung parkir, takut terperosok," tutupnya.

Sumber: