6 Rumah Tradisional di Wilayah Sumatera Sudah Bisa Dikunjungi Hanya Menempuh Waktu 5 Jam
Sementara untuk fungsi ruang sendiri bermacam, mulai dari ruangan jabu bona dikhususkan bagi kepala keluarga rumah. Ruangan jabu soding dikhususkan bagi anak perempuan pemilik rumah, tempat para istri tamu yang datang dan tempat diadakannya upacara adat. Ruangan jabu suhat dikhususkan bagi anak lelaki tertua yang telah menikah. Ruangan tampar piring adalah ruangan bagi tamu.
Ruangan Jabu Tongatonga ni Jabu Bona dikhususkan bagi keluarga besar. Uniknya rumah ini semuanya terbuat dari kayu dan tidak menggunakan paku. Hanya ada tali yang menyatukan semua bahan-bahan rumah sehingga berkerangka kuat dan tidak mudah rubuh.
3. Rumah Tradisional Selaso Jatuh Kembar di Provinsi Riau
Rumah tradisional Provinsi Riau ini, berbentuk balai yang digunakan untuk apat atau perkumpulan warga. Rumah tradisional Adat Selaso Jatuh Kembar dikenal juga dengan sebutan balai penobatan, balirung sari, balai karapatan dan sebagainya.
Berdasarkan informasinya, bangunan ini sangat ramai karena kerap digunakan oleh warga untuk melaksanakan acara-acara adat lokal, seperti musyawarah, penobatan kepala adat, untuk rapat perihal desa dan bahkan untuk melaksanakan upacara adat.
Secara arsitektur rumah tradisional ini, memiliki keunikan karena dikelilingi penyangga dengan lantai yang lebih rendah dengan selaras. Masing-masing ukiran memiliki makna dan nama yang berbeda-beda.
Rumah tradisional Selaso Jatuh Kembar memiliki ukiran di bagian tangga yang disebut dengan lebah bergantung atau ombak-ombak karena bentuknya menyerupai ombak atau bisa dilihat juga mirip dengan lebah-lebah yang bergantungan.
terdapat ukiran yang disebut dengan ukiran melambai-lambai yang berada di bagian atas pintu dan daun jendela.
4. Rumah Limas di Provinsi Sumatera Selatan
Rumah Tradisional ini memiliki bentuk yang menyerupai limas. Tamu yang berkunjung ke rumah ini harus singgah ke ruang atas atau teras rumah, karena hal ini merupakan tradisi masyarakat Sumatera Selatan agar dapat merasakan budaya mereka yang tampak pada ukiran di dalamnya.
Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat-tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan.
5. Rumah Bubungan Lima di Provinsi Bengkulu
Rumah Bubungan Lima merupakan rumah tradisional asli dari Provinsi Bengkulu. Secara arsitektur, rumah ini berbentuk seperti rumah panggung yang disangga oleh beberapa tiang penopang.
Rumah ini terbagi atas tiga bagian yaitu rumah bagian atas, rumah bagian tengah, dan rumah bagian bawah.
Uniknya kayu yang digunakan tidak boleh sembarang pilih dan umumnya menggunakan Kayu Medang Kemuning. Selain itu rumah adat ini juga memiliki syarat khusus yaitu jumlah anak tangganya harus ganjil.
Sumber: