Facebook Tunda Masukkan Iklan Ke WhatsApp

Facebook Tunda Masukkan Iklan Ke WhatsApp

Setelah sempat viral akan adanya iklan di WhatsApp, Facebook memastikan hal itu itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, mereka telah membubarkan tim pengembangan untuk iklan WhatsApp.

Dikutip JawaPos.com dari BusinessInsider, Minggu (19/1), Facebook akhirnya mengesampingkan rencana untuk memasukkan iklan dalam layanan pesan WhatsApp-nya. Menurut laporan baru, perusahaan baru-baru ini membubarkan sebuah tim yang mengeksplorasi cara terbaik untuk mengintegrasikan iklan ke WhatsApp.

Hal tersebut terungkap pertama kali oleh laporan Wall Street Journal. Selain membubarkan tim khusus, media sosial rintisan Mark Zuckerberg itu juga menghapus job desk tim kode untuk WhatsApp.

Meski sudah membubarkan tim khusus integrasi iklan di WhatsApp, masih belum jelas apakah rencana ini benar-benar akan hilang atau hanya sementara. Langkah ini agak mengejutkan mengingat upaya Facebook untuk menguangkan berbagai produknya. Terutama salah satu layanan yang paling populer, WhatsApp.

Facebook sendiri diketahui mengakuisisi WhatsApp sebesar USD 22 miliar atau berkisar Rp 300 triliun pada 2014. Sejak saat itu, Facebook benar-benar mencari cara untuk meraih keuntungan sebanyak 1,5 miliar userbase WhatsApp.

Facebook sebelumnya mengatakan bahwa WhatsApp akan mulai menempatkan iklan di bagian Status mulai 2020. Raksasa iklan itu bahkan menggodanya seperti apa tampilan iklan WhatsApp baru di KTT Pemasaran Facebook di Jerman belum lama ini.

Tapi sekarang, Facebook menyatakankalau WhatsApp akan fokus membangun fitur yang memungkinkan bisnis berkomunikasi dengan pelanggan di aplikasi, serta menyediakan layanan pembayaran ke negara lain. Iklan akan tetap menjadi peluang jangka panjang tetapi belum ditetapkan kapan waktunya.

Keputusan raksasa teknologi untuk mengesampingkan rencana iklan datang lebih dari 18 bulan setelah salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton dan Jan Koum meninggalkan perusahaan. Keduanya terkenal sangat vokal menentang rencana Facebook mencari keuntungan dari WhatsApp dengan cara menyisipkan iklan. Para pendiri WhatsApp itu juga menyampaikan kalau iklan pada platform tersebut adalah ‘gangguan estetika, penghinaan terhadap kecerdasan seseorang dan gangguan pikiran’.

Dorongan Facebook untuk membawa iklan ke aplikasi telah menyebabkan pendiri bersama untuk bentrok dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg dan COO Sheryl Sandberg. Dalam wawancara kemudian dengan Forbes, Acton mengungkapkan bahwa ia telah mengundurkan diri dari perusahaan sebagai protes atas upayanya untuk menjual iklan di WhatsApp beberapa waktu lalu.

Sumber: