Virtual Lab, Solusi Praktikum Mandiri Bagi Siswa Di Tengah Pandemi Covid-19

Virtual Lab, Solusi Praktikum Mandiri Bagi Siswa Di Tengah Pandemi Covid-19

JEKTV.co.id - JAMBI - Penyebaran virus Covid-19 (Corona Virus Disease-19) hingga saat ini masih mewabah dan menyebar di dunia, termasuk di Indonesia. Seiring waktu, virus ini bermutasi menjadi berbagai jenis varian baru, yaitu varian Mu, varian Eta, varian Iota, varian Kappa, varian Lambda, varian Delta, varian Alpha, varian Beta, dan varian Gamma.

 

Social distancing dianggap cara yang cukup efektif saat ini untuk mencegah dan mengurangi tingkat penularan virus Corona, namun berakibat terhadap seluruh aspek kehidupan manusia termasuk bidang Pendidikan. Februari 2021, pembelajaran tatap muka telah mulai diberlakukan di jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan dengan sistem shift, yaitu adanya rotasi di sekolah antara siswa yang masuk dan tidak masuk sehingga siswa masuk sekolah secara bergiliran. Sistem shift dilakukan untuk mengurangi jumlah peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran di sekolah, sehingga sekolah-sekolah tetap dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat khususnya menjaga jarak antar siswa dalam berkegiatan di sekolah.

 

Pembelajaran tatap muka dengan sistem shift perlu bantuan dari cara lainnya agar penyampaian materi dapat dilakukan secara maksimal. Pasalnya, ketika siswa terjadwal untuk tidak masuk ke sekolah, artinya siswa harus belajar mandiri dari rumah. Untuk materi yang berupa teori, siswa masih memungkinkan untuk belajar secara mandiri. Namum, untuk materi yang memerlukan praktikum, siswa tidak dapat melakukannya secara mandiri di rumah karena keterbatasan alat dan bahan. Salah satu pilihan solusinya adalah dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran termasuk dalam pembelajaran praktikum.

 

Rumah Belajar merupakan aplikasi belajar daring yang dikembangkan oleh Kemendikbud dengan tujuan untuk menyediakan alternatif sumber belajar dengan pemanfaatan teknologi. Selain sebagai wadah yang menyediakan bahan belajar, aplikasi ini juga sebagai fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat. Dengan aplikasi ini, guru dan siswa dapat belajar dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Terdapat berbagai fitur seperti Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Kelas Digital, Bank Soal, Buku Sekolah Elektronik, Peta Budaya, Karya Bahasa dan Sastra, serta fitur lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa secara gratis.

 

Melalui aplikasi Rumah Belajar, guru dan siswa dapat memanfaatkan fitur Laboratorium Maya sebagai virtual lab untuk kebutuhan praktikum secara mandiri, khususnya bagi siswa. Namun, aplikasi tersebut belum maksimal dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar karena masih terdapat guru dan siswa yang belum terbiasa menggunakannya. Penguasaan teknologi juga dibutuhkan untuk dapat menggunakan dan mengeksplorasi aplikasi tersebut. Tidak semua guru “melek” akan teknologi terutama guru generasi kelahiran 1980 ke bawah yang pada masa mereka penggunaan teknologi belum begitu masif. Keadaan hampir sama juga dialami oleh siswa, tidak semua siswa sudah terbiasa menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-harinya.

 

4 Oktober 2021 lalu, tim PPM (Pengabdian Kepada Masyarakat) Prodi Sistem Informasi Universitas Jambi yang diketuai oleh Ibu Reni Aryani, S.Kom., M.S.I., melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masayarakat dengan mengusung tema Pendampingan Pemanfaatan Virtual Lab Aplikasi Rumah Belajar Untuk Guru dan Siswa. Tim memilih SMAN 11 Kota Jambi sebagai mitra untuk kegiatan pendampingan tersebut. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk workshop tentang penggunaan portal pembelajaran Rumah Belajar secara umum dan fitur Laboratorium khususnya, kepada guru dan siswa di SMAN 11 Kota Jambi. Bersamaan dengan itu, tim sekaligus mendampingi guru dan siswa dalam percobaan menggunakan fitur Laboratorium Maya.

 

Peserta sangat antusias dalam mencoba penggunaan fitur Laboratorium Maya, khususnya para siswa. Antusias terlihat saat kegiatan pendampingan oleh tim kepada guru dan siswa ketika tim memberikan modul percobaan kepada peserta dan memandu peserta menggunakan fitur Laboratorium Maya untuk menjalankan percobaan-percobaan yang ada di modul. Peserta tidak hanya melakukan percobaan-percobaan yang ada di modul saja, beberapa siswa bahkan mencoba beberapa percobaan di luar materi modul yang telah dibuat oleh tim. Siswa bereksplorasi sepuasnya dalam berbagai percobaan dengan berbagai alat dan bahan yang mereka tentukan dari Laboratorium Maya. Pendampingan dilakukan oleh tim yang beranggotakan Ulfa Khaira, S.Komp, M.Kom., Dewi Lestari, S.Kom., M.S.I., Daniel Arsa, S.Kom., M.S.I., dan Rizqa Raaiqa Bintana, S.T., M.Kom.

 

Sumber: