Tim Pengabdian Faperta UNJA Optimis Majukan Desa Ibru Melalui Pengembangan Potensi Rempah

Tim Pengabdian Faperta UNJA Optimis Majukan Desa Ibru Melalui Pengembangan Potensi Rempah

JEKTV.co.id - Desa Ibru merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mestong  Kabupaten Muaro Jambi, dengan jarak dari pusat ibukota provinsi sekitar 38 km. Bila diukur dari Universitas Jambi, maka jarak ke Desa Ibru sekitar 35 km. Secara geografis Desa Ibru  memiliki luas wilayah + 1.828,57 ha, dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Timur dengan Desa Sungai Landai, Sebelah Utara dengan Desa Sungai Landai, Sebelah Selatan dengan Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan serta Sebelah Barat dengan Desa Nyogan.

 

Sebagian besar lahan di desa Ibru ini digunakan untuk kegiatan budidaya pertanian. Budidaya kunyit di Desa Ibru cukup luas dan diusahakan oleh anggota masyarakat yang tergabung dalam 5 kelompok tani yang ada. Sejauh ini, kunyit yang dihasilkan di Ibru sangat besar dan subur sekali. Dalam satu bongkahan kunyit, ada satu kilo kunyit yang dihasilkan. Sangat luar biasa potensi kunyitnya.

 

Di sisi lain, Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman rempah dan obat  yang berasal dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian menyebar ke Malaysia, Indonesia, Australia, dan Afrika.  Saat ini tanaman kunyit tersebar hampir di seluruh daerah tropis.  Budidaya tanaman ini banyak ditemukan di Asia Selatan khususnya India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia dan Filipina. Bahkan, WHO sendiri memberikan penilaian yang snagat bagus untuk tanaman rempah kunyit. WHO memasukkan kunyit ke dalam daftar prioritas sebagai tanaman obat yang paling banyak dipakai di beberapa negara, sering disebut dalam buku-buku farmasi, dan ditulis sebagai resep obat. Oleh sebab itu, permintaan kunyit di pasar nasional dna internasional sangatlah tinggi. Artinya, potensi kunyit di Ibru, bisa dioptimalkan dan arahkan untuk memenuhi kebutuan nasional bahkan internasional.

 

Langkah konkrit yang akan dilakukan oleh Tim Pengabdian Faperta Unja yang terdiri dari Ir. Ardiyaningsih Puji Lestari, MP, Ir. Dede Martino, MP. , Yulia Alia, SP., MP., Ir. Buhaira, MP.,  dan Agus Kurniawan, S.P., M.Si. adalah meningkatkan produktivitas kunyit dengan memanfaatkan ruang tanam yang ada di lingkungan. Tidak harus dikebun, tapi tim akan memotivasi untuk ememanfaatkan ebberapa media tanam dan ruang di sekitar rumah sehingga produktivitasnya. Setelah produktivitas meningkat, tim akan berlanjut menularkan inovasi ke masayarakat desa Ibru.

 

  Inovasi yang akan dilakukan adalah melalui penerapkan teknologi mesin sanggai. Teknologi mesin sanggai adalah teknologi yang dapat mengeringkan bahan makanan tanpa mengubah rasa dan khasiat dari bahan makanan tersebut. Teknologi ini menggunakan prinsip kolong panas. Kalor pada kolong meisn ini mengekstraksi air dari kunyit secara perlahan. Jamur dan bakteri akan sulit untuk hidup dan berkembang dengan kadar air yang sedikit. Melalui penerapan teknologi ini, maka produk kunyit bisa diinovasikan menjaid berbagai bentuk lain, speerti kunit bubuk ataupun ramuan minuman sehat. Pada kegiatan ini, akan fokus pada produksi kunyit bubuk dan kemasan minuman sehat.

 

Pada masa pandemi ini, masyarakat sedang berusaha untuk terus meningkatkan imun tubuh mereka. Pilihan terbaik memang dengan menggunakan rempah khas Indonesia salah satunya adalah kunyit. Maka, ini menjadi kesempatan besar untuk daerah mitra mengembangkan potensinya guna meningkatkan penghasilan warga untuk kemudian, bisa mewujudkan desa yang mandiri dan juga sejahtera.

Sumber: