KLB Demokrat Akan Digelar di Bali, Darmizal: Kita Sepakat Keluar dari Cengkraman Cikeas
JAKARTA— Politisi senior sekaligus pendiri Partai Demokrat HM Darmizal menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat kemungkinan akan diselenggarakan di Bali. Namun, eks Ketua Komisi Pengawas Partai berlambang mercy itu belum bisa memastikan waktu tepatnya KLB dilaksanakan.
“Salah satu tempat yang sedang dipertimbangkan adalah Bali, segera akan dilakukan,” ujarnya saat dihubungi Pojoksatu. di Jakarta, Senin (1/3/2021).
Darmizal mengatakan kubunya sudah mengantongi dukungan dari mayoritas pemilik hak suara dan hak bicara untuk menggelar KLB.
Ia meyakini 96 persen dari pemilik hak ini akan bergabung menjadi peserta di KLB.
Menurut Darmizal, saat ini terbangun kesepahaman dan chemistry yang sangat kuat antara pendiri, para senior, dan kader aktif Demokrat di DPC dan DPD.
“Semua bersepakat untuk keluar dan menghentikan Partai Demokrat dari cengkeraman dinasti dan oligarki Cikeas yang merugikan dan penuh kemunafikan,” tukasnya.
Mantan Relawan Jokowi-JK itu menambahkan, bahwa KLB adalah ajang yang dibenarkan di dalam aturan organisasi partai.
“Kongres adalah pesta demoktasi internal terbesar bagi satu partai, sekaligus sebagai arena reuni, konsolidasi dan argumentasi mencari solusi,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini internal Partai Demokrat tengah mengalami konflik yang berujung desakan KLB.
Menurut sejumlah pendiri partai Demokrat, konflik ini ditenggarai oleh ketidakpuasan kader di berbagai daerah akan kepemimpinan AHY selama menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Seperti diketahui, Partai Demokrat memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap 7 kader Demokrat.
Pemberhentian itu terkait Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) atau kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Tujuh kader yang diberhentikan dengan tidak hormat antara lain Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya, dan Marzuki Alie.
Untuk Marzuki Alie dipecat karena terbukti melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat.
Sumber: