DISWAY: Romo Getsemani
Taman Getsemani di Batu itu sudah jadi. Ada yang mengira itulah taman 'rumah abu'. Agar semua Romo yang meninggal abunya disimpan di situ. Begitulah media sosial berspekulasi secara luas. Bahkan, disebut di medsos, di Taman Getsemani itulah abu Romo Halim akan disimpan abadi.
"Beliau yang punya ide, ternyata abu beliau yang pertama disimpan di situ". Begitu kata medsos.
Sebenarnya tidak begitu. Saya bertemu dengan pengusaha real estate Sidoarjo. Yang juga anggota Tulang Rusuk. Namanya: Johanes Tjandra.
Empat tahun lalu Tjandra ziarah ke Israel. Bersama 50 orang lainnya. Dari seluruh Indonesia. Romo Jusuf Halim-lah yang memimpin ziarah itu.
Selama 15 hari ziarah, Tjandra menjadi akrab dengan Romo Halim. Ia semakin kagum pada karisma Romo itu.
Saat itulah lahir ide Romo Halim untuk membangun Taman Getsemani di Batu. Tjandra yang diminta membangun.
Taman itu berlokasi di sebuah vila seluas 1 hektare. Nama vilanya: DOMUS ARNOLDUS.
Di dalam kota Batu yang dingin. Di lokasi itu sudah ada vila besar. Terdiri dari 20-an kamar.
Di villa besar itulah para pastor yang sudah purna tugas menghabiskan masa tua. Ada yang sampai meninggal dunia. Ada yang hanya sementara –kemudian dijemput keluarga.
Saat ini ada sekitar 8 Romo purnatugas yang tinggal di villa itu.
Romo Halim ingin membuat para Romo-sepuh tersebut lebih bahagia. Dengan menambahkan taman yang indah di situ. Termasuk satu bangunan yang bisa untuk acara serba guna.
Hari ini abu Romo Halim akan diminta 'menyaksikan' Taman Getsemani itu terakhir kalinya. Tahun lalu Romo Halim sempat ke Batu. Termasuk melihat taman baru itu. "Beliau puas sekali," ujar Tjandra.
Setelah itu tidak datang lagi. Romo Halim sangat menjaga diri dari virus korona. Beliau tidak ke mana-mana. Hanya di rumahnya di Tangerang, dekat Jakarta.
Disiplin itu juga dikenakan kepada tamu-tamu Romo. Yakni tamu yang tidak bisa ditolak. Romo tidak mengizinkan sang tamu membawa teman. Harus sendirian. Dan harus sudah tes Covid negatif.
Beliau juga sangat jarang ke kantor. Hanya kalau benar-benar terpaksa.
Sumber: