Disway: Ivanka Lincoln
Lincoln Project diambil dari nama Presiden Abraham Lincoln. Yakni presiden yang kembali menyatukan Amerika Serikat –lewat Perang Sipil.
Trump mereka anggap sebagai pemecah belah rakyat Amerika. Lincoln Project ingin rakyat Amerika bersatu kembali dengan cara jangan sampai Trump menjadi presiden lagi.
Mereka itu berhasil mengumpulkan dana sebesar 42 juta dolar. Sekitar Rp 700 miliar bukan?
Minggu lalu Lincoln Project pasang baliho besar di simpang empat teramai di pusat kota New York. Tepatnya di Time Square. Tempat inilah yang digelari sebagai simpang empat jagad raya. Keinginan terbesar orang kalau ke New York adalah mejeng di sini.
Suatu saat saya ajak teman saya, John Mohn, ke Time Square. Kami berangkat naik mobil. Perlu waktu dua hari dari kampungnya di pedalaman Kansas.
"Sebagai orang Amerika, saya pun merasa asing di tempat ini," katanya.
Kenapa?
"Saya perhatikan semua orang menggunakan bahasa asing yang berbeda-beda," katanya. "Jarang sekali ada yang bicara dengan temannya dalam bahasa Inggris," tambahnya.
Di situlah Lincoln Project mencuri perhatian. Terutama perhatian media masa.
Baliho yang disewa Lincoln Project itu tinggi dan besar. Di satu sisi dipasang foto putri Trump, Ivanka, dengan ekspresi tersenyum. Di sebelah foto itu ditulis angka jumlah orang yang mati akibat Covid-19 di New York.
Di sisi sebelahnya dipasang foto suami Ivanka, Jared Kushner, berikut kalimat yang pernah ia ucapkan. Bunyinya: "Itu urusan mereka sendiri". Jared memang pernah mengucapkan kalimat itu tapi di acara yang lain.
Pengacara Ivanka langsung memberikan keterangan pers: akan memperkarakan Lincoln Project. Termasuk akan minta ganti rugi yang sepadan.
Yang akan diperkarakan ternyata balik menantang. Bahkan akan melakukan jenis kampanye seperti itu lebih nakal lagi. "Kalau pun itu dianggap menghina masih belum sepadan dengan hinaan yang sering dilancarkan Trump," katanya.
Di Indonesia jenis kampanye seperti ini masih dikategorikan ''serangan udara''. Kurang efektif. Yang lebih diperlukan adalah ''serangan darat''. Bahkan serangan fajar.
Pun, serangan fajarnya sendiri tidak penting –warna isi amplopnya itu yang penting.(Dahlan Iskan)
Sumber: