Disway: Drama Tiga Hari
Rabu 07 October 2020
Oleh : Dahlan Iskan
TRUMP sudah pulang –Alhamdulillah.
Bahwa ia sudah sembuh atau belum itu urusan dokter.
Yang jelas Presiden Donald Trump –yang terkena Covid-19 itu– Senin petang sudah meninggalkan rumah sakit militer di Maryland. Berarti hanya tiga hari Trump di rumah sakit.
Politik membuatnya harus tampak sehat, kuat, dan perkasa. Politikus takut diberitakan sakit. Agar jabatannya aman. Pengusaha besar takut diberitakan sakit. Agar harga sahamnya tidak merosot. Menantu takut diberitakan sakit. Agar tetap disayang mertua. Atau sebaliknya.
Maka kalau Trump memaksa pulang bukan berarti ia kangen istri. Sang istri memang tidak menengoknya ke rumah sakit tapi itu karena juga terkena Covid-19. Yang dia juga harus karantina diri.
Sama-sama terkena Covid-19, Melania sangat baik. Itu, menurut Trump, karena Melania sedikit lebih muda dari dirinya. Yang dimaksud sedikit itu adalah: selisih 24 tahun.
Selama tiga hari di RS, Trump dua kali bikin video dan sekali memaksa bermobil untuk menyapa pendukungnya yang memenuhi tempat di seberang RS. Ia juga dua kali marah. Pertama, saat Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows memberikan keterangan yang mengisyaratkan sakitnya Trump serius.
Kedua, saat ia lihat di televisi, kok tidak ada orang dekatnya yang tampil membelanya. Pembuatan video dan sapaannya ke seberang RS itu adalah cara Trump untuk membela dirinya sendiri.
Selama di RS, Trump memang tetap mengikuti siaran TV. Menurut media di AS, alokasi waktu Trump menonton TV justru lebih banyak. Rupanya ia kesal melihat tayangan yang dipenuhi berita dirinya sakit. Orang kuat kok sakit. Terkena Covid-19 lagi.
Tapi syukurlah. Orang kuat itu sudah kembali kuat. Setidaknya kuat kembali ke Gedung Putih.
Yang menjadi spekulasi adalah: apakah paru-parunya cacat akibat Covid-19 ini. Kan kadar oksigen dalam darahnya sempat di bawah level 94. Dua kali pula. Yakni Jumat pagi lalu. Itulah sebabnya, Trump diberi obat yang mestinya untuk golongan penderita Covid-19 agak berat. Ia juga diberi obat anti-pembengkakan. Berarti ada infeksi di paru-paru itu.
Dan itulah pula yang membuatnya diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit.
Tapi bisa saja semua itu sekadar langkah kehati-hatian. Bukan karena benar-benar serius.
Sumber: