DPRD Kota Jambi Terima Aksi Pendemo
JAMBI- Puluhan pedagang Pasar Talang Banjar menggelar aksi di gedung DPRD Kota Jambi, kemarin (9/9). Mereka menuntut pemerintah menindak tegas kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih berjualan di luar gedung baru Pasar Talang Banjar.
Dalam aksi, pedagang juga mengeluhkan tidak ada lagi penjagaan oleh petugas di kawasan jalan pasar lama Talang Banjar. Para pedagang mengancam akan ikut bejualan di luar gedung pasar, jika Pemeirntah tak sanggup menertibkan hal tersebut.
Setelah menyapaikan aspirasinya di depan gedung DPRD, para perwakilan pedagang diajak hearing oleh anggota DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun, bersama Asisten I Pemerintah Kota Jambi Mukhlis, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian kota Jambi, Komari, Kepala Satpol PP Kota Jambi Yan Ismar, Kepala Dishub Kota Jambi Saleh Ridho.
Lendra, salah satu pedagang mengatakan, pemerintah tidak tegas dalam menindak PKL yang berjualan di luar. Padahal sebelumnya pihak Satpol PP sudah memasang plang tentang larangan berdagang di sepanjang jalan Pasar Talang Banjar.
“Kalau tidak ada upaya dari pemerintah, maka kami semua sudah sepakat untuk keluar dari dalam Pasar Talang Banjar ini,” kata Lendra.
Begitu pula terkait infrastruktur yang ada di Pasar Talang Banjar. Menurutnya semua bentuk tempat jualan sama saja.
“Pasar ikan, pasar daging, pasar sayur semuanya sama bentuknya. Sehingga untuk pedagang daging tepaksa membuat kayu sendiri dari rumah,” jelasnya.
Sihombing, pedagang lainnya menambahkan, dirinya mengalami kerugian hingga jutaan rupiah akibat berjualan di Pasar Baru Talang Banjar. Sementara pedagang yang berjualan di luar bebas bertransaksi tanpa ada penertiban.
“Dulu sempat ada ditertibkan kurang lebih satu minggu, tapi cuma sebatas itu saja, tidak ada lagi tindak lanjutnya,” kata Sihombing.
Dirinya juga mengatakan bahwa Pasar Talang Banjar tidak layak disebut pasar. Karena bangunan dibuat seperti basment, sehingga tidak ada udara yang masuk.
“Lihatlah kondisi kami di sana. Kadang sampai menangis karena untuk membayar retribusi pun tak ada, karena dagangan tak laku. Sampai Saya bilang ke petugas penarik retribusi, jualkan dulu cabai Saya pak, baru Saya bayar retribusinya. Menangis menetes air mata Saya setiap hari,” katanya.
Dari pantauan di lapangan plang yang dipasang di Pasar Talang Banjar juga terlihat dicabut oleh pedagang. Plang tersebut dibawa oleh pedagang untuk demo di depan kantor DPRD Kota Jambi.
Kepala Satpol PP Kota Jambi Yan Ismar mengatakan, mulai Selasa dini hari pukul 04.00 WIB (10/9), pihaknya akan menurunkan sekitar tiga peleton untuk mengamankan pedagang berjualan di sepanjang jalan Pasar Talang Banjar.
“Kurang lebih sekitar 100 petugas Satpol PP akan kita turunkan untuk berjaga, sesuai dengan kesepakatan dengan pedagang, kami berjaga mulai pukul 04.00 WIB hingga 09.00 WIB,” sebutnya.
Sumber: