Kamala Devi
Oleh: Dahlan Iskan
Devi atau Dewi, artinya penjaga negara. Atau juga bisa diartikan dewa wanita. Kamala, artinya bunga teratai, yang punya makna sumber kehidupan.
Kamala Devi bin Harris, 55 tahun, dipilih Joe Biden untuk menjadi calon wakil presidennya. Yakni untuk bersama-sama menjaga negara Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump kalah di Pilpres 3 November depan.
Kemala Devi Harris dicatat sejarah sebagai keturunan Asia pertama yang menjadi Cawapres Amerika. Ibunyi adalah seorang guru besar: Shyamala Gopalan. Dia ahli kanker payudara, kelahiran Chennai, pantai timur India, tiga jam penerbangan dari Medan.
Kamala Devi sekaligus keturunan kulit hitam pertama yang jadi Cawapres. Ayahnyi, Donald Harris, kelahiran Jamaica. Ia seorang guru besar ekonomi di UC Berkeley.
Tapi Kamala Harris di urutan ketiga sebagai wanita yang pernah menjadi Cawapres Amerika.
Dua yang pertama gagal terpilih: Geraldine Ferraro dan anda masih ingat, Sarah Palin.
Kamala Harris rasanya tidak akan gagal. Tidak hanya hasil survei, ahli-ahli taktik-politik sudah meramal Joe Biden akan menang.
Trump seperti kehabisan istilah untuk menjatuhkan nama Kamala Harris. “Dia itu menjijikkan,” hanya itu ujar Trump. Sama sekali tidak mengejutkan. Gelar ‘menjijikkan’ sudah sering diberikan Trump untuk banyak tokoh wanita.
Hillary Clinton ia sebut ‘menjijikkan’. Nancy Pelosi ia sebut ‘menjijikkan’. Elizabeth Warren ia sebut ‘menjijikkan’. Dan banyak lagi.
Trump memang termasuk presiden yang kemampuan kata-katanya terbatas.
Dan Trump juga terkenal dengan ketidak konsistenannya.
Sekarang ia menyebut Kamala Harris ‘menjijikkan’. Tapi tahun 2011 Trump menyumbang Kamala Harris 6.000 dolar. Yakni ketika Kamala Devi mencalonkan diri sebagai Jaksa Agung California. Lalu menyumbang lagi saat Kamala maju kembali sebagai calon incumbent jaksa agung.
Di pemilihan jaksa agung yang kedua itu Ivanka Trump, anaknya, juga menyumbang Kamala 2.000 dolar.
Sumber: