Bukan Cuma Hangatkan Badan, Jahe Ternyata Ampuh Lawan Kanker!
Jahe dapat mengatasi kanker -DokterSehat-
JEKTVNEWS.COM - Klaim jahe sebagai "penghancur" kanker memang sudah sering kita dengar. Namun, penting untuk kita bedah lebih dalam mengenai kebenaran dan mekanisme di balik klaim ini.
Jahe kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel dan berpotensi memicu kanker. Senyawa seperti gingerol dan shogaol memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan kronis, salah satu faktor risiko kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam jahe memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker pada beberapa jenis kanker tertentu, seperti kanker usus besar dan kanker pankreas.
BACA JUGA:Seribu Manfaat dari Jahe, Tidak Akan Bosen Kalau di Buat Minuman
Senyawa aktif dalam jahe dapat mengganggu siklus hidup sel kanker, sehingga menghambat pertumbuhan dan penyebarannya. Beberapa senyawa jahe juga dapat menginduksi apoptosis atau kematian sel terprogram pada sel kanker. Pertumbuhan tumor membutuhkan pasokan darah baru. Jahe dapat menghambat pembentukan pembuluh darah baru ini, sehingga menghambat pertumbuhan tumor.
Meskipun memiliki potensi, jahe bukanlah obat ajaib untuk kanker. Konsumsi jahe harus tetap diimbangi dengan pengobatan medis yang tepat. Penelitian mengenai manfaat jahe untuk pengobatan kanker masih terus dilakukan. Hasil yang diperoleh pada penelitian laboratorium dan hewan belum tentu sama pada manusia. Konsumsi jahe dalam jumlah besar dapat menyebabkan efek samping seperti mual, diare, dan gangguan pencernaan.
Jahe memang memiliki potensi besar dalam pencegahan dan pengobatan kanker. Namun, jangan langsung menggantungkan diri pada jahe saja. Konsultasikan selalu dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe sebagai bagian dari pengobatan kanker.
BACA JUGA:Minum Jahe Campur Jeruk Nipis Khasiatnya Luar Biasa, Wanita Pasti Suka
Selain mengonsumsi jahe, gaya hidup sehat seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok tetap menjadi kunci utama dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker.
Sumber: