Wajah Baru Pasar Tradisional Angso Duo

Wajah Baru Pasar Tradisional Angso Duo

Sekitarjambi.co - kota jambi, Pasar angso duo bukanlah pasar rakyat biasa dan bukanlah pasar yang berdiri begitu saja tanpa adanya sejarah awal mula didirikannya pasar tersebut. Ada  sejarah panjang dalam berdirinya pasar angso diantaranya : pasar angso duo dibangun pada abad ke-18, saat itu pasar angso duo hanyalah sebuah pasar kecil yang terletak di Dermaga Bom Batu Muaro Jambi (Saat ini menjadi Mall WTC Batanghari Jambi). Pada saat itu nama yang digunakan Bukan Pasar Angso Duo melainkan Pasar Tanah Pilih.

Pada zaman penjajahan Jepang, Pasar Tanah Pilih hancur dan dipindahkan ke suatu tempat yang bernama Gang Siku .Setelah dipindahkan, Pasar Tanah Pilih menjadi lebih baik walaupun hanya terdiri dari deretan meja - meja yang terbuat dari batu. Dikarenakan pasar tersebut hanya terdiri dari deretan meja - meja dari batu, maka masyarakat Jambi saat itu merubah kembali nama Pasar Tanah Pilih menjadi Pasar Meja Batu.

Seiring berjalannya waktu, pasar kecil meja batu menjadi pusat perdagangan masyarakat jambi pada masa nya. Pedagang yang berjualan pun semakin lama semakin ramai sehingga membuat gang siku menjadi gang yang sangat ramai. Lalu ada tahun 1970, terjadi sedimentasi sungai Batanghari. Oleh karena itu, pemerintah kota Jambi memutuskan untuk melakukan pengerukan. Tanah hasil pengerukan ditimbun di sekitar sungai hingga membentuk sebuah daratan baru. Pada daratan itulah pemerintah akhirnya memindahkan kembali pusat pasar rakyat dari Pasar Meja Batu. Setelah dipindahkan ke daratan baru tersebutlah pasar rakyat Meja Batu berubah nama  menjadi Pasar Angso Duo yang letaknya tepat di tepi sungai Batanghari Jambi. Penggantian nama ini terjadi pada tahun 1974 dan nama tersebut tetap digunakan hingga saat ini.

Namun semakin pesatnya kemajuan zaman membuat pasar tradisional angso duo menjadi semakin ramai terutama pada hari - hari libur. Tentunya hal tersebut membuat kemacetan yang terus terjadi disekitar pasar tersebut, lingkungan sekitar pun menjadi terlihat kumuh akibat sampah - sampah sisa perdagangan. Sehingga pada tahun 2014 dibangunlah pasar modern tradisional angso duo, dan setelah pembangunan selesai pada tahun 2018 pasar angso duopun ditutup.

Namun penutupan tersebut tidak membuat pasar yang baru menjadi sepi pelanggan. Pasar baru angso duopun, menurut penuturan dari bapak Hj. Nasir selaku penjual daging di pasar angso duo, pembeli tidak berkurang walaupun sudah pindah tempat, malahan pembeli semakin ramai dan penjualan pun semakin meningkat pada hari - hari libur seperti hari sabtu dan minggu.

Wajah baru pasar angso duo yang baru pun terlihat rapi dan tentunya tidak lagi terlihat kumuh. Letak pasar angso duo yang baru juga tidak begitu jauh dari letak awal pasar angso duo yang lama. Pasar angso duo baru ini juga memiliki bangunan yang kokoh tentunya, tidak adalagi bangunan-banguna kayu lapuk ataupun pedagang yang menggelar lapaknya di bahu jalan raya dan juga tempat pengelolaan parkir kendaraan pun cukup rapi tentunya cukup luas pula. Tidak seperti pasar yang lama yang letak parkirannya terkesan tidak beraturan dan selalu menggunakan bahu jalan sebagai tempat parkir, sehingga seringkali menimbulkan kemacetan panjang, akibat kendaraan yang parkir menumpuk dibahu jalan sekitar pasar angso duo.

 

Sumber: