Dampak Perubahan Iklim Akibat Penumpukan Sampah

JEKTVNEWS.COM - Penumpukan sampah merupakan masalah global yang semakin serius dan memiliki dampak signifikan terhadap perubahan iklim. Proses pembusukan sampah, terutama sampah organik, menghasilkan gas metana (CH₄) yang merupakan salah satu gas rumah kaca paling kuat. Gas metana memiliki potensi pemanasan global jauh lebih tinggi dibandingkan karbon dioksida (CO₂).

Metana adalah yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik dalam landfill. Metana terperangkap di bawah lapisan sampah dan kemudian terlepas ke atmosfer. Proses produksi barang-barang konsumsi yang kemudian menjadi sampah juga menghasilkan CO₂, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dalam proses produksi.

BACA JUGA:Pemerintah Kota Jambi Sosialisasikan Bank Sampah

Sampah organik yang tidak terurai dengan baik akan mengganggu siklus karbon alami. Karbon yang seharusnya kembali ke tanah terjebak dalam sampah, sehingga tidak dapat diserap oleh tumbuhan.

Gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sampah berkontribusi pada efek rumah kaca, yaitu terperangkapnya panas matahari di atmosfer. Hal ini menyebabkan suhu bumi meningkat dan mengakibatkan perubahan iklim.

BACA JUGA:Antisipasi Tumpukan Sampah Pemkot Tambah 8 Armada Angkut

Dampak Perubahan Iklim Akibat Penumpukan Sampah

1. Kenaikan Permukaan Air Laut: Pemanasan global menyebabkan es di kutub mencair, sehingga permukaan air laut naik. Ini mengancam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

2. Perubahan Pola Cuaca Ekstrem: Frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir, badai, dan kekeringan meningkat.

3. Kerusakan Ekosistem: Perubahan suhu dan pola cuaca mengganggu keseimbangan ekosistem, mengancam keanekaragaman hayati.

4. Krisis Kesehatan: Perubahan iklim dapat memicu munculnya penyakit baru dan memperburuk penyakit yang sudah ada.

5. Dampak Ekonomi: Bencana alam yang lebih sering dan intens dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.

Solusi Mengatasi Masalah Pengurangan Sampah yaitu dengan melakukan

- Reduce: Kurangi konsumsi barang sekali pakai dan pilih produk yang ramah lingkungan.

Sumber: