Ekspor Provinsi Jambi Alami Kenaikan

Ekspor Provinsi Jambi Alami Kenaikan

Grafik Ekspor Provinsi jambi-YST-

KOTA JAMBI JEKTVNEWS.COM - Pada bulan Maret 2024, nilai ekspor asal Provinsi Jambi mengalami kenaikan sebesar 2,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai total US$ 193,40 juta dari sebelumnya US$ 189,02 juta pada bulan Februari 2024.

Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi pada 2 Mei 2024, naiknya nilai ekspor ini didorong oleh beberapa factor, terutama peningkatan ekspor pada komoditi minyak nabati, karet, dan olahannya, kayu lapis dan olahan lainnya, serta komoditi migas.

BACA JUGA:Lanjutan Kasus Penganiayaan di Kawasan Kantor Gubernur Jambi, Polisi Ungkap Berkas Telah Tahap 1

“Penurunan sebesar 9,24% kalau kita lihat periode sebelumnya, kalau teman-teman kemarin mengikuti BPS di bulan Januari-Februari itu ekspornya sempat naik 3,98 tapi, di bulan Februari-Maret hanya naik 2,32% ini adalah kenaikan ekspor di Provinsi Jambi dari 189,02 juta US$ menjadi 193,40 juta US$,” jelas Agus Subdiyo, Kepala BPS provinsi Jambi, Minggu (5/5).

“Secara kumulatif dari Januari sampai dengan Maret kita lihat di slide selanjutnya itu terjadi penurunan Bapak Ibu terjadi penurunan Januari, Februari, dan Maret ini adalah triwulan 1 kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Provinsi Jambi,” tambahnya.

BACA JUGA:Tradisi Makan Senampan Khas Melayu Jambi

Meskipun terjadi kenaikan, total nilai ekspor Provinsi Jambi sampai dengan bulan Maret 2024 masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dengan penurunan sebesar 9,24 persen.

Kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Provinsi Jambi berasal dari sektor pertambangan, yang menyumbang 66,59 persen, diikuti oleh sektor industri sebesar 29,64 persen, dan sektor pertanian sebesar 3,77 persen.

BACA JUGA:Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Tetap Stabil di Sekitar 5 Persen

Nilai ekspor kelompok pertanian pada bulan Maret 2024 mencapai US$ 6,76 juta, turun 13,78 persen dibandingkan bulan Februari 2024. Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya ekspor komoditi pinang serta komoditi kopi, teh, dan rempah.

Sumber: