Suara Serius Sri Mulyani Soal Indonesia Di Ambang Krisis Iklim

Suara Serius Sri Mulyani Soal Indonesia Di Ambang Krisis Iklim

Suara Serius Sri Mulyani Soal Indonesia Di Ambang Krisis Iklim--kemenkeu.go.id

JEKTVNEWS.COM - Dalam sebuah acara perayaan ulang tahun PT IIF di Hotel St. Regis Jakarta pada Senin, 29 Januari 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti masalah panas yang melanda Indonesia. Sambil mengocok tawa, Ani, panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa penyebab utama dari kondisi panas ini bukanlah situasi politik, melainkan perubahan iklim yang semakin nyata dan harus diantisipasi secara serius. Dalam pidatonya, Ani mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini merupakan negara terpanas kedua di dunia, dengan suhu tertinggi mencapai 27,2 derajat Celsius. Menariknya, ia menegaskan bahwa ini bukan sekadar candaan, melainkan realitas yang perlu mendapat perhatian serius. Rata-rata suhu di dunia naik sekitar 0,6 derajat Celsius, membuat Indonesia lebih panas dibandingkan periode 1991-2020, bahkan ketika pada tahun 2016 Indonesia juga meraih predikat sebagai negara terpanas kedua di dunia.

BACA JUGA:Pesta Gol di Babak 16 Besar Piala Asia 2023, Empat Tim Kuat Melangkah ke Perempat Final

Ani menarik perhatian pada laporan World Economic Forum tentang risiko global di tahun 2024, di mana perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar dalam jangka pendek maupun panjang. Hal ini menjadi fokus serius untuk Indonesia, karena jika tidak diantisipasi, perubahan iklim dapat menjadi risiko paling dominan dalam 10 tahun ke depan. Dengan tegas, Menteri Keuangan menyampaikan bahwa perubahan iklim akan tetap menjadi isu yang relevan. Saat ini, Indonesia menghadapi dilema, dengan perkembangan ekonomi dan pendapatan per kapita yang meningkat, negara ini juga meningkatkan emisi CO2-nya, mencapai kisaran 3 ton emisi CO2 per kapita.

BACA JUGA:Mewujudkan Stabilitas Pangan, 8 Langkah Pengendalian untuk Menjamin Keberlanjutan dan Ketersediaan

Meskipun Indonesia masih berada di bawah beberapa negara lain dalam hal emisi, peningkatan yang signifikan ini membutuhkan penanganan serius. Ani menegaskan bahwa, meski negara ini berkomitmen pada pembangunan yang berkelanjutan, tantangan ini harus terus diperhatikan dalam merancang kebijakan pembangunan ke depan.

Sumber: