Prabowo-Gibran Dapatkan Nomor Urut 2, Pidatokan Soal Persatuan dan Keadilan di KPU

Prabowo-Gibran Dapatkan Nomor Urut 2, Pidatokan Soal Persatuan dan Keadilan di KPU

Prabowo-Gibran Dapatkan Nomor Urut 2, Pidatokan Soal Persatuan dan Keadilan di KPU--instagram @prabowo

JEKTVNEWS.COM - Pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, telah resmi mendapatkan nomor urut 2 untuk pertandingan Pilpres 2024. Setelah pengundian nomor urut, Prabowo memberikan pidato di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di hadapan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sebelum memulai pidatonya, Prabowo juga menyapa Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, dengan siapa ia pernah menjadi cawapres pada Pilpres 2009, yang sayangnya pasangan tersebut kalah.

BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 Bidik Status Juara Grup, Simak Kunci Kemenangan di Laga Terakhir Piala Dunia U-17 2023!

Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa KPU dapat melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemilu dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya. Ia sepakat dengan pasangan Anies-Muhaimin yang menekankan bahwa pemilu harus berlangsung tanpa kecurangan. Selain itu, Prabowo juga menyapa Cak Imin, menyebutnya sebagai kawan lama, meskipun keduanya pernah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sebelum akhirnya berpisah jalan.

Pidato Prabowo di KPU menegaskan harapannya terhadap kelancaran proses pemilu dan pentingnya menjaga kejujuran dalam setiap tahapannya. Ia juga menekankan pentingnya persatuan, terlepas dari hasil pemilihan. Pidato tersebut mencerminkan suasana kekeluargaan dan optimisme dalam menghadapi kontestasi politik.

BACA JUGA:Kementerian ESDM Apresiasi Pengelolaan Energi di AHM

Dengan demikian, Pilpres 2024 menjadi ajang yang penuh dinamika dan persaingan, dengan para kandidat menegaskan komitmen mereka terhadap prinsip demokrasi dan keadilan dalam proses pemilihan umum mendatang. Dukungan dan partisipasi masyarakat diharapkan menjadi pilar utama dalam menentukan arah masa depan politik Indonesia.

Sumber: