Harga Gandum Melonjak, Negara-Negara Eropa Beralih ke Beras
Harga Gandum Melonjak, Negara-Negara Eropa Beralih ke Beras--
JEKTVNEWS.COM - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengungkapkan bahwa negara-negara Eropa mulai mengubah konsumsi mereka dari gandum menjadi beras akibat lonjakan harga gandum yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina. Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita, menjelaskan bahwa perang Ukraina-Rusia telah berdampak pada harga gandum, dan sekarang negara-negara Eropa yang biasanya mengonsumsi gandum dalam jumlah besar mulai beralih ke beras. Hal ini ia ungkapkan pada Selasa, 31 Oktober 2023 di diskusi Antisipasi Krisis Pangan di Tengah Ancaman El Nino.
BACA JUGA:Segera Cek Web Kemensos! Pemerintah Sediakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk Atasi Dampak El Nino
Meningkatnya ekspor beras dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar ke negara-negara Eropa menjadi bukti perubahan ini. Peningkatan konsumsi beras oleh negara-negara Eropa telah menekan stok beras global. Selain itu, India telah melarang ekspor beras sejak bulan Juli, dan India memainkan peran penting dalam pasar ekspor beras dunia dengan lebih dari 40 persen pangsa pasar. Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan kelangkaan gandum di berbagai belahan dunia. Menurutnya, Ukraina memiliki 77 juta ton gandum yang tidak dapat diekspor karena alasan keamanan, dan Rusia memiliki 130 juta ton gandum yang juga tidak dapat diekspor. Jadi, total gandum yang tidak dapat diekspor dari kedua negara tersebut mencapai 207 juta ton, menyebabkan kekurangan pangan yang signifikan di Afrika, Asia, dan Eropa.
BACA JUGA:Upaya Menjaga Kualitas dan Efisiensi, Pemerintah Pangkas Penerima Bantuan Sosial Beras
Selain itu, Jokowi menyebutkan bahwa saat ini 22 negara tidak lagi mengekspor pangan, termasuk beras. Beberapa negara tersebut adalah Uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar. Jika kondisi ini berlanjut, maka kemungkinan besar semua harga bahan pokok akan mengalami kenaikan. Situasi ini menciptakan tantangan serius dalam rantai pasokan pangan global dan menekan negara-negara untuk mencari alternatif dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. Lonjakan harga gandum dan peningkatan konsumsi beras oleh negara-negara Eropa menjadi perhatian serius dalam mengelola krisis pangan yang dapat berdampak pada harga bahan pokok dan keamanan pangan di seluruh dunia.
Sumber: