Mitos atau Fakta? Tidur Subuh dan Hubungannya dengan Stres

JEKTVNEWS.COM - Seiring dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, banyak klaim seputar tidur dan kesehatan muncul. Salah satu klaim yang sering ditemui adalah bahwa tidur subuh dapat membuat stres. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi mitos atau fakta di balik pernyataan ini.

Tidur Subuh dan Kualitas Tidur

Mitos: Tidur subuh dapat memengaruhi kualitas tidur, sehingga mengakibatkan stres.

BACA JUGA:Satgas Anti-Mafia Bola Indonesia Temui Wapres Ma ruf Amin

Fakta: Kualitas tidur sebenarnya lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti durasi tidur, kebiasaan tidur yang sehat, dan tidur yang mendalam.

Tidur subuh atau tidur pada waktu tertentu tidak selalu menjadi faktor penentu. Bagi beberapa orang, tidur subuh dapat membantu menstabilkan rutinitas tidur dan membantu mereka mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.

Ritual Tidur Subuh dan Stres

Mitos: Kewajiban untuk bangun lebih awal dan melaksanakan ritual tidur subuh dapat menambah stres dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:BNI Buka Lowongan Pekerjaan untuk Program Pengembangan: ODP - IT dan Office Development

Fakta: Ritual tidur subuh adalah praktik keagamaan dalam Islam yang dianjurkan. Namun, dampaknya tergantung pada bagaimana individu mengelola waktu tidurnya. Menjalani ritual tidur subuh dengan penuh kepatuhan dapat memiliki efek menenangkan dan memberikan waktu refleksi yang positif bagi sebagian orang. Bagi yang merasa terpaksa atau tertekan oleh kewajiban ini, dampaknya mungkin berbeda.

Tidur yang Tidak Cukup dan Stres

Mitos: Tidur subuh dapat mengakibatkan tidur yang tidak cukup dan, akibatnya, meningkatkan stres.

Fakta: Tidur yang tidak cukup, apakah itu tidur subuh atau tidur pada waktu lain, dapat berdampak negatif pada kesehatan dan menyebabkan stres. Penting untuk menjaga durasi tidur yang cukup agar terhindar dari efek stres yang disebabkan oleh kekurangan tidur.

Mitos bahwa tidur subuh dapat membuat stres sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Stres yang muncul mungkin lebih berkaitan dengan faktor lain, seperti kualitas tidur dan durasi tidur yang cukup.

Sumber: