Keuntungan Program MBKM, Mahasiswa Argoeteknologi Unja, Efril : Membangun relasi dan softskill diluar kampus
mahasiswa peserta MBKM-ist-
JEKTVNEWS.COM - Adanya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memberikan banyak keuntungan bagi mahasiswa. Merdeka belajar kampus merdeka atau disingkat dengan MBKM merupakan salah satu program dari Kemendikbudristek, untuk memaksimalkan potensi mahasiswa dalam menyesuaikan minat dan bakatnya.
BACA JUGA:6 Bedeng Hangus Terbakar di Sijenjang Kota Jambi
Seperti salah satu mahasiswa jurusan Agroeteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Efril sudah mengikuti program MBKM dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) selama kurang lebih dua bulan. Efril dan kelompoknya yang mewakili ormawa The Young Moslem of Agriculture Club yang berjumlah 15 orang berhasil lolos seleksi proposal. Mereka menerima pendanaan sebesar Rp. 37.000.000 dari kemendikbudristek untuk melaksanakan pengabdian di Desa Teluk, Pemayung, Kabupaten Batang Hari.
Berasal dari Fakultas Pertanian, kegiatan yang dilakukan Efril dan timnya fokus kepada pengolahan hasil pertanian masyarakat Desa Teluk, yaitu pertanian kacang tanah. Selain menguntungkan masyarakat desa itu sendiri, mahasiswa juga merasakan banyak keuntungan selama mengikuti program MBKM tersebut.
"Ada banyak keuntungan mengikuti program MBKM, yang pertama adalah meningkatkan fleksibilitas mahasiswa untuk belajar diluar kampus, yang kedua mahasiswa dapat membangun relasi dari perusahaan dan masyarakat desa sebagai penyuluh" ujar Efril pada Sabtu, (16/10).
Efril menambahkan, ia juga dapat mengasah softskill selama mengikuti program MBKM tersebut, "Dalam mengikuti program MBKM ini, Efril dapat mengasah softskill karena sudah terbiasa berbicara dengan mitra wirausaha, dan menulis banyak artikel" tambahnya.
BACA JUGA:Dampak Kekurangan Air pada Tubuh Manusia: Pentingnya Hidrasi dalam Kesehatan
Selain keuntungan dalam pengembangan kemampuan diri, mereka juga diberikan kemudahan dalam perkuliahan, salah satunya adalah nilai yang diperoleh dari pelaksanaan program MBKM, akan dikonversi sebanyak 20 sks. "Selain itu dari perkuliahan itu sendiri, kita akan mendapatkan rekognisi dari matakuliah yang diampuh" pungkas Efril.
Adapun kegiatan yang dilakukan Efril bersama timnya selama menjalankan program MBKM di Desa Teluk antara lain:
1. Sosialisasi Varietas Kacang tanah yang optimal di Desa Teluk
2. Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dari limbah kacang tanah.
3. Sosialiasi pembuatan hasil pertanian berupa susu kacang dan selai.
4. Sosialisasi sertifikasi halal dan membentuk kelompok usaha tani khusus kacang tanah.
5. Sosialisasi hama dan penyakit pada kacang tanah.
Sumber: