IHSG Melemah, Pencatatan Perdana PT Multitrend Indo Tbk (BABY) di BEI

IHSG Melemah, Pencatatan Perdana PT Multitrend Indo Tbk (BABY) di BEI

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Berikut Analisis dan Rekomendasi Saham!--

JEKTVNEWS.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar 0,76% dalam satu pekan terakhir, berada pada level 6.924,780 dibandingkan dengan 6.977,654 pekan sebelumnya. Perubahan ini seiring dengan berbagai dinamika perdagangan di pasar modal tanah air. Menurut Penjabat Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, data perdagangan selama periode 4-8 September 2023 mengalami perubahan signifikan. Kapitalisasi pasar BEI juga mengalami penurunan sebesar 0,45%, mencapai Rp10.234 triliun dibandingkan dengan Rp10.280 triliun pekan sebelumnya.

BACA JUGA:Proyeksi IHSG Hari Ini Adanya Potensi Kenaikan pada Perdagangan

Selain itu, frekuensi transaksi harian di Bursa juga mengalami penurunan sebesar 2,05%, turun menjadi 1.121.707 kali transaksi dari 1.145.216 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Sementara nilai transaksi harian turun sebesar 9,10% menjadi Rp9,97 triliun dibandingkan dengan Rp10,97 triliun sebelumnya. Investor asing juga turut berperan dalam pergerakan pasar. Pada Jumat (8/9), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,11 triliun. Selama tahun 2023, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp2,28 triliun. Peran investor asing dalam pasar modal Indonesia tetap menjadi faktor yang patut diperhatikan.

BACA JUGA:Tinjau Pasar Uang Global, Adanya Pelemahan IHSG dan Tantangan Cadangan Devisa Indonesia

Selama satu pekan terakhir, satu perusahaan baru resmi mencatatkan sahamnya di BEI, yaitu PT Multitrend Indo Tbk (BABY). BABY bergerak dalam sektor Consumer Cyclicals dan subsektor Retailing dengan spesialisasi di Apparel & Textile Retail. Pencatatan ini membuat BABY menjadi perusahaan tercatat ke-65 di BEI pada tahun 2023. Meskipun ada dinamika pelemahan dalam IHSG, perkembangan ini juga memberikan peluang bagi para investor dan perusahaan untuk merencanakan strategi yang lebih baik dalam menghadapi perubahan pasar modal Indonesia. Semua pelaku pasar diharapkan dapat mengikuti perkembangan ini dengan cermat.

 

Sumber: