UI Kembangkan Pengobatan Corona
Akan tetapi hasil penelitian ini tentu sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi alternatif obat dari Indonesia yang dapat menyembuhkan maupun mengurangi perkembangan virus Korona. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga ke negara lain,” kata Dekan FTUI, Hendri D.S. Budiono.
Saat ini penelitian yang dilakukan oleh Dr. Eng. Muhamad Sahlan, S.Si, M. Eng. dan timnya sedang pada tahap mengenali senyawa-senyawa yang potensial untuk dikembangkan sebagai obat covid-19.
“Tahapan selanjutnya adalah pengoptimasian senyawa-senyawa tersebut sebelum dilakukan uji klinis dan pengembangan obat,” ujarnya.
Sebelumnya, professor dari Universitas Airlangga, Surabaya, Chaerul Anwar Nidom juga membuat pernyataan terkait pencegahan virus corona bisa dengan rajin mengonsumsi jahe, kunyit, dan temulawak. Menrutnya, bahan-bahan alami tersebut merupakan bahan curcumin yang bisa menekan virus corona di dalam tubuh.
“Bahan-bahan curcumin seperti jahe, kunyit, dan temulawak bisa dikonsumsi untuk mencegah virus corona. Terutama untuk menghambat virus corona yang menyebar lewat saluran pernapasan,” terang Nidom yang juga Guru Besar Biologi Molekuler itu.
Nidom menjelaskan, virus corona itu ada dua macam, yang low pathogenic dan high pathogeniclow. Pathogenic dampaknya tidak begitu ganas karena reseptornya berada pada saluran pernafasan atas, berbeda dengan high pathogenic dimana reseptornya berada di paru-paru dan berakibat fatal.
Badai sitokin yang dimaksud Nidom adalah proses biologis dalam paru-paru. Sitokin ini yang membuat virus corona menginfeksi paru-paru dan memperparah orang yang terinfeksi corona.
“Mencegah virus corona bisa dengan lebih banyak konsumsi Curcumin, ini untuk menambah daya tahan tubuh. Konsumsi curcumin pencegahan terbaik dan murah,” tuturnya.(der/fin)
Sumber: