Merana Gara-gara Janda Korona

Merana Gara-gara Janda Korona

Di tengah kehebohan tentang virus corona yang mewabah, Karin -bukan nama sebenarnya- jadi sosok yang ikut merana. Sebab, perempuan 32 tahun itu juga menjadi korban corona.

Namun, Karin bukan menjadi korban coronavirus yang sudah merenggut ribuan nyawa. Sebab, dia harus menanggung ulah korona, sebuah akronim dari komunitas rondo nakal alias komunitas janda nakal.

Gara-gara janda korona itu pula keluarga Karin berantakan. Kini, Karin sedang dalam proses cerai.

Kisah tentang penderitaan Karin bermula ketika dia menjadi istri bagi seorang pria berpenghasilan pas-pasan. Sebut saja nama suami Karin itu dengan panggilan Donwori.

Alkisah setelah menikah, Karin tak betah cuma berdiam diri di rumah menunggu jatah tak tentu dari Donwori. Sebagai wanita modern, Karin pengin punya penghasilan.

Walhasil, Karin memutuskan bekerja. Dia menjadi tenaga kerja wanita alias TKW di Arab Saudi.

Setelah Karin menjadi TKW di mancanegara, Donwori yang merasakan enaknya. Kiriman dari Karin lancar, bahkan cukup untuk membiayai Donwori berfoya-foya.

Dari duit kiriman Karin pula Donwori bisa membuka usaha peternakan bebek. Namun dasar laki-laki tak tahu diuntung, Donwori yang jauh dari istri justru keranjingan wanita lain.

Kerjaan Donwori adalah menggaet janda-janda muda. Salah satunya adalah Sephia -bukan nama sebenarnya- yang lima tahun lebih muda dibanding Karin.

Sephia merupakan teman akrab Donwori. Ada rumor bahwa dahulu keduanya pernah berpacaran.

Namun gara-gara tak direstui, mereka berpisah dan mencari jodoh masing-masing. Walakin, Donwori dan Sephia tetap lengket dan akur laiknya sahabat.

Rupanya di balik ‘persahabatan’ itu ada hubungan romantis di antara keduanya. Buktinya adalah Sephia hamil.

"Yo ngono iku kelakuane rondo enom, lek gak nggudo bojone uwong gak marem, sampe konco plek e dewe yo dicaplok (Ya begitu itu kelakuannya janda muda, kalau tak mengganggu suami orang lain tak puas, sampai teman sendiri juga dimakan, red),” ujar Karin pada suatu siang di kantor pengacara di samping Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Surabaya.

Karin mengaku baru pulang ke tanah air satu bulan belakangan. Kepulangannya untuk mengurus perceraian.

Sumber: