Indonesia Mendorong Transformasi Pendidikan Anak Usia Dini di Asean dan G20
Indonesia Mendorong Transformasi Pendidikan Anak Usia Dini di Asean dan G20-ist-
JEKTVNEWS.COM - Indonesia berhasil mencatatkan sejarah dengan sukses melaksanakan Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tingkat Asean. Forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) telah menghasilkan Deklarasi Pemimpin Asean untuk memperluas akses serta menghadirkan layanan PAUD berkualitas di seluruh negara anggota Asean.
Seluruh menteri pendidikan dari 11 negara di kawasan Asia Tenggara berkomitmen untuk mempercepat transformasi pendidikan anak usia dini, yang mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemimpin di Asean dan dalam Forum G20.
Hal ini diungkapkan oleh Iwan Syahril, Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengaj Kemendikbudristek RI, bersama Maki Hayawshikawa, Direktur UNEESCO Jakarta dan Roger Yap Chao Jr, Assiten Director Education, Youth, and Sport Division, Sekretariat Asean kepada media melalui Kanal Youtube Kementrian Pendidikan Republik Indonenesia.
BACA JUGA:Pemerintah Kota Jambi Tunda Selama 6 Bulan Kenaikan Tarif PDAM Tirta Mayang
Momentum bersejarah ini terjadi ketika Indonesia mendapat kehormatan menjadi Ketua Asean, memberikan kesempatan emas untuk lebih mengukuhkan kepemimpinannya dalam upaya global untuk mentransformasi sistem pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, menegaskan bahwa walaupun kepemimpinan ini terasa kompleks akibat dampak pandemi, bangsa Indonesia tetap teguh dalam mengatasi kebutuhan anak-anak, terutama di bidang pendidikan anak usia dini.
Dalam era pasca pandemi, Indonesia dan negara-negara di seluruh dunia berinovasi dan mempercepat kemajuan menuju sistem pendidikan yang lebih tangguh. Transformasi ini melibatkan penggunaan teknologi untuk pembelajaran interaktif dan pengembangan sosial emosional dalam pendidikan anak usia dini, menghasilkan layanan PAUD yang lebih inklusif dan adaptif.
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia adalah kampanye “Merdeka Belajar” yang bertujuan memfasilitasi transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini ke Pendidikan Dasar. Program ini menjembatani kesenjangan antara dua tahap pendidikan tersebut dan memastikan keberlanjutan pengalaman belajar anak-anak. Pemerintah juga berfokus pada peningkatan kompetensi dan kapabilitas guru PAUD sebagai pilar pendidikan berkualitas. Dialog Kebijakan Asia Tenggara ini menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan regional untuk bersatu dan menginisiasi isu-isu PAUD.
BACA JUGA:Breaking News!! Selama Kepulangan Jemaah Haji, Angkutan Batu Bara di Jambi Dihentikan
Deklarasi Pemimpin Asean tentang layanan Pendidikan Anak Usia Dini di Asia Tenggara menjadi pencapaian pertama dalam sejarah. Dukungan dan komitmen dari para menteri pendidikan atas deklarasi ini merupakan langkah penting untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan generasi muda di kawasan Asean.
Hasil dari dialog ini akan menjadi dasar rekomendasi pada Konferensi Tingkat Tinggi Asean mendatang pada bulan September 2023. Indonesia meyakini bahwa rekomendasi tersebut akan membuka jalan bagi peningkatan standar PAUD di seluruh Asia Tenggara, memprioritaskan investasi pada masa depan anak-anak, dan memberdayakan pemerintah untuk mencapai tujuan berkelanjutan.
BACA JUGA:Timnas Voli Indonesia Berhasrat Kembali Juara SEA V League 2023 di Seri Kedua
Selain itu, pelaksanaan dialog ini juga menandai peluncuran Scoping Studies tentang PAUD di Asia Tenggara. Studi ini diharapkan dapat memberikan dasar pengembangan kebijakan berbasis bukti dalam upaya mengatasi tantangan masa krisis dan memperkuat layanan PAUD di kawasan ini.
Dengan keberhasilan ini, Indonesia semakin mantap sebagai pemimpin dalam upaya transformasi pendidikan anak usia dini di tingkat Asean dan dalam forum G20. Negara ini telah menunjukkan komitmen kuatnya untuk memajukan perubahan positif dalam melaksanakan program pendidikan, khususnya di masa krisis yang terdampak pandemi COVID-19.
Sumber: