Stoqo, sebuah startup yang bergerak dalam penyediaan bahan makanan segar, menghentikan layanan mereka pada 22 April 2020. Alasan di balik penutupan ini adalah dampak pandemi Covid-19 yang melanda pada saat itu.
6. Qlapa
Setelah berusia empat tahun, Qlapa akhirnya memutuskan untuk menghentikan operasionalnya pada tahun 2019. Perusahaan ini menghadapi kesulitan bersaing dengan nama-nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak.
BACA JUGA:Timnas Voli Putra Indonesia Optimis di AVC Challenge Cup 2023 Meski Persiapan Terbatas
7. CoHive
Pada awal tahun ini, CoHive dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Register No: 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst, tertanggal 18 Januari 2023. CoHive beroperasi di 30 lokasi yang tersebar di beberapa kota, seperti Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya.
8. Beres.id
Beres.id tutup setelah perusahaan induknya asal Malaysia, Kaodim, menghentikan seluruh operasionalnya pada 1 Juli 2022. Kaodim adalah penyedia marketplace jasa yang menghubungkan konsumen dengan penyedia jasa AC, kebersihan rumah, hingga pekerja konstruksi. Perusahaan ini telah melakukan ekspansi di Indonesia, Singapura, dan Filipina.
BACA JUGA:Hadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional, Wapres Ma'ruf Amin: Keluarga Kunci Atasi Stunting
Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya melanda bisnis tradisional, tetapi juga menghantam sektor startup. Para pengusaha dan perusahaan harus menghadapi tantangan besar dalam mengatasi perubahan pasar dan kebutuhan konsumen yang berubah akibat pandemi.
Dalam kondisi yang tidak pasti ini, adaptasi dan fleksibilitas menjadi kunci untuk bertahan dalam industri yang kompetitif.