JEKTVNEWS.COM - ChatGPT merupakan sebuah sistem kecerdasan buatan yang mampu berinteraksi dengan manusia melalui percakapan, telah menghadirkan kemajuan yang luar biasa dalam bidang pemodelan bahasa dan komunikasi mesin-manusia.
Namun, seperti teknologi lainnya, ChatGPT juga memiliki kelemahan dan batasan tertentu.
Penting bagi kita untuk memahami dan mengakui keterbatasan-keterbatasan ini saat menggunakan sistem AI berbasis chat ini.
BACA JUGA:Jurnalis Australia di Tahan di Cina, Begini Reaksi PM Australia Anthony Albanese
Keterbatasan Pengetahuan
ChatGPT didasarkan pada pemahaman dan informasi yang diberikan kepadanya selama proses pelatihan. Model ini tidak memiliki pengetahuan aktual atau pemahaman konteks dunia nyata yang melebihi apa yang dia pelajari selama pelatihan.
Oleh karena itu, ChatGPT mungkin tidak selalu memiliki pemahaman yang lengkap atau terkini tentang topik tertentu, peristiwa terbaru, atau perkembangan terbaru.
BACA JUGA:Pemerintah Kota Jambi Tunda Selama 6 Bulan Kenaikan Tarif PDAM Tirta Mayang
Rentan Terhadap Bias
Seperti kebanyakan model berbasis AI, ChatGPT rentan terhadap bias yang ada dalam data pelatihan. Jika data pelatihan memiliki bias tertentu, baik itu gender, ras, atau preferensi lainnya, ChatGPT dapat mencerminkan atau memperkuat bias tersebut dalam tanggapannya.
Penting untuk menyadari hal ini dan menggunakan kritis dalam mengevaluasi informasi yang diberikan oleh ChatGPT.
BACA JUGA:Sukses Juara Pertama di MTQMN 2023, Mahasiswa Unja Berhasil Mengembangkan Inovasi Aplikasi iQuran
Kehilangan Konteks
ChatGPT bertindak berdasarkan rangkaian percakapan yang ada sejauh ini. Ini berarti bahwa ia mungkin mengalami kesulitan dalam mempertahankan konteks yang konsisten selama percakapan yang panjang.
ChatGPT mungkin lupa pertanyaan sebelumnya atau merespon terhadap pesan yang tidak lagi relevan karena kehilangan konteks.