Hanya dalam tempo tak lebih dari 24 jam, Tiongkok melaporkan pada Sabtu (25/1) bahwa jumlah korban meninggal akibat virus korona di negara mereka bertambah menjadi 41 orang. Sementara itu, seperti dilansir Reuters, sebanyak 1.300 orang secara global telah terinfeksi. Saat ini, WHO terus berupaya untuk mencegah agar penyebaran virus korona jenis baru tersebut bisa diminimalkan.
Jumlah korban meninggal yang terus meningkat tentu saja mengejutkan. Pasalnya, pada Jumat (24/1) pemerintah Tiongkok melaporkan jumlah korban yang meninggal dunia akibat virus korona sebanyak 26 orang. Artinya, pemerintah harus bergerak cepat agar penyebaran tak masif dan jumlah korban meninggal tak terus bertambah. Sementara itu, jumlah total kasus virus korona terkonfirmasi di Tiongkok kini mencapai 1.287 kasus.
Dikatakan pula bahwa penambahan jumlah korban yang meninggal dunia semua terjadi di Wuhan. Perlu diketahui, Wuhan merupakan kota tempat awal mula munculnya virus mematikan tersebut. Diyakini berasal dari salah satu pasar tradisional di Wuhan yang menjual satwa liar secara ilegal.
Wuhan sendiri kini sudah diisolasi. Penduduk di sana tidak diizinkan untuk keluar kota jika bukan karena urusan penting. Bahkan, sarana dan prasarana transportasi sementara tidak beroperasi. Pemerintah Tiongkok juga melarang warganya untuk bepergian ke Wuhan.
Upaya untuk mengatasi virus tersebut terus dilakukan. Teranyar, pemerintah membangun rumah sakit di Wuhan dengan kapasitas 1.000 tempat tidur. Itu untuk antisipasi jumlah pasien yang terinfeksi virus korona.
Australia Terinfeksi Virus Korona
Penyebaran virus korona seperti sulit dibendung. Sejumlah negara mengumumkan kasus pertama warganya yang terinfeksi virus tersebut. Di antaranya adalah Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Prancis, dan Amerika Serikat.
Teranyar, Australia mengumumkan kasus pertama. Seorang pria berusia 50 tahun positif terkena virus tersebut. Dia adalah warga negara Tiongkok dan sebelumnya berada di Wuhan ketika virus tersebut mulai mewabah. Saat ini, dia dirawat di Rumah Sakit Melbourne dan dalam kondisi stabil.
Pria tersebut tiba di Melbourne, Australia, dengan penerbangan dari Guangzhou pada 19 Januari. Hal tersebut seperti dikatakan Menteri Kesehatan Jenny Mikakos kepada awak media.
Tak hanya satu orang, Australia kemudian mengumumkan bahwa tiga orang pria lain juga positif terkena virus korona. Ternyata, tiga orang pria tersebut satu penerbangan dengan pria Tiongkok yang terlebih dahulu dinyatakan terkena virus korona.
“Ini menjadi situasi yang harus diwaspadai. Namun, kami minta semua tetap tenang. Kami saat ini menjadi salah satu dari 11 negara yang mengumumkan kasus virus korona,” sebut Mikakos seperti dilansir Stuff.
Salah satu pria yang terinfeksi juga dikatakan dalam kondisi stabil. Dia diisolasi di Monash Medical Centre. Empat orang yang dilaporkan terkena virus korona tersebut semuanya sebelumnya mengunjungi Wuhan.
Imbas adanya laporan virus korona yang sudah menginfeksi tersebut, Australia melarang warganya untuk tidak mengunjungi Provinsi Hubei, terutama Wuhan di Tiongkok. “Pembatasan perjalanan secara ketat diberlakukan di Wuhan dan sejumlah kota lainnya di Provinsi Hubei,” sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Australia. “Jika anda berkunjung ke Provinsi Hubei saat ini Anda mungkin tidak diizinkan untuk berangkat hingga pembatasan perjalanan dicabut,” imbuh pernyataan tersebut.
Nepal dan Malaysia Umumkan Kasus Pertama
Sementara itu, Nepal juga mengumumkan kasus pertama virus korona. Pada Jumat (24/1), seperti dilansir asia.nikkei.com, seorang pria berusia 30 tahun dilaporkan telah terinfeksi. Itu menjadi kasus pertama di Asia Selatan. Pria Nepal itu kembali dari Wuhan pada 5 Januari. Dia dikabarkan dalam kondisi stabil.