jektvnews.com - Klenteng Hok Tek, merupakan klenteng tempat ibadah yang tertua tertua di Jambi.
Dalam Klenteng Hok Tek ini, terlihat pada sebuah papan bertulis yang menyebutkan pertanggalan 154 tahun yang lalu.
Pada sisi lain dari papan tersebut, tertera penjelasan mengenai seorang yang telah memberikan sumbangan ketika berkunjung ke klenteng pada tahun 2489 Imlek (1838 M).
Pada masa perjuangan melawan Belanda, bangunan ini pernah digunakan sebagai tempat penyembunyian persenjataan para pejuang rakyat Jambi.
Klenteng Hok Tek terletak di Jl. Husni Thamrin, Kelurahan Beringin, Kecamatan Pasar, Kota Jambi. Secara Astronomi terletak di 103 37’67” BT dan 01 37’46” LS.
Bangunan klenteng ini, juga merupakan saksi bisu dari perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Pada masa perjuangan melawan Belanda, bangunan ini pernah digunakan sebagai tempat penyembunyian persenjataan para pejuang rakyat Jambi.
Baca Juga : sejarah masuknya chindo ke indonesia hingga masuk islam
Kelenteng Tuo Hok Tek beberapa kali mengalami renovasi pada tahun 1931, 1970 dan sejak tanggal 4 Februari 1984 kelenteng ini sudah tidak difungsikan lagi sebagai tempat ritual. Renovasi terakhir tahun 1997 tetap mempertahankan bentuk bangunan seperti semula seperti semula karena dianggap sebagai kelenteng pertama di Jambi.
Sejak tahun 1984, keberadaan kelenteng Hok Tek itu tidak difungsikan lagi sebagai tempat peribadatan. Klenteng Hok Tek telah dijadikan peninggalan cagar budaya dan sejarah yang dilindungi pemerintah.
Dan pada saat sekarang peribadatan masyarakat tionghoa, yang biasa digelar di Hok Tek dipindahkan ke bangunan kelenteng baru dengan ukuran besar yang diberi nama Siu San Teng, berada di kawasan Kampung Manggis, Kota Jambi.
Pemindahan itu dilakukan mengingat bangunan klenteng yang kecil, sementara umat yang beribadat jumlahnya tidak sedikit, terutama saat perayaan tahun baru Imlek.
Kelenteng Siu Santeng merupakan satu di antara kelenteng di Kota Jambi yang akan digunakan warga keturunan Tionghoa sebagai tempat beribadat menyambut tahun baru Imlek.
Seperti pada perayaan imlek pada tahu-tahun sebelumnya, Kelenteng Siu San Teng yang didominasi warna merah itu akan mulai ramai dikunjungi pada Sabtu waktu dinihari. Kini sejumlah pengurus kelenteng juga telah melakukan penataan dan persiapan di setiap sudut kelenteng.
"Biasanya umat mulai beribadah Imlek di Siu San Teng ini jumlah sampai seribuan orang," kata Apong, salah seorang pengurus Kelenteng Siu San Teng, dikutip dari liputan6.com.
Kelenteng sendiri merupakan istilah umum untuk tempat ibadah yang bernuansa arsitektur Tionghoa. Sebutan "klenteng" hanya dikenal di pulau Jawa, tidak di wilayah lain di Indonesia.