jektvnews.com - Jambi, Merger yang dilakukan Pelindo ternyata memudahkan operasional dalam berbagai hal. Ini diutarakan GM PT. Pelindo Regional 2 Jambi, Ceppy Rymetaatmadja dalam Media Gathering Pelindo Regional 2 Jambi "Satu Pelindo untuk Indonesia" bersama perwakilan media di Jambi, yang didampingi para DGM dan Manager Pelindo Jambi, DGM Comersial Pelindo Ervin, BM PTPJambi Romi Hasbeni, Manager Area TPK Jambi Anang Subgyono dan jajaran Pelindo Jambi.
"Kita lakukan merger sejak 1 Oktober tahun 2021. Awalnya terdapat empat manajemen Pelindo, yakni Pelindo 1 di Medan, Pelindo 2 di Jakarta, Pelindo 3 di Surabaya dan Pelindo 4 di Makasar. Namun sekarang sudah dimerger jadi PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), dan tiap wilayah dinamakan regional saja," kata GM PT. Pelindo Regional 2 Jambi, Ceppy Rymetaatmadja kemarin (29/9).
Dengan dimergerkan empat manajemen Pelindo lwbih memudahkan dalam pertukaran data pelanggan, sharing peralatan pun lebih mudah, dapat melakukan sharing operational excellent sehingga memberikan pelayanan operasional yang lebih baik, dan dapat bertukar penggunaan aset yang tidak optimal.
"Di Pelindo pun memiliki anak perusahaan. Sekarang tiap bidang usaha kami dipelabuhan bisa dikerjakan masing-masing anak perusahaan, agar lebih profesional. Juga terdapat regulator yakni Bea Cukai, KSOP dan lainnya," terang Ceppy Rymetatmadja.
Setiap tahunnya sebanyak 42 ribu peti kemas yang dikelola PT. Pelindo Regional 2 Jambi. Komoditi yang berasal dari Jakarta berupa beras, tepung terigu dan barang konsumtif lain. Untuk komoditi ekspor keluar negeri crum rubber (karet) 62 persen, plywood 31 perswn, sisanya berasal kelapa, pinang, bubuk kayu dan lainnya.
"Sedangkan untuk pengiriman batubara yang menggunakan PT. Pelindo Regional 2 Jambi ditahun 2021 berhasil mengirimjan sebanyak 1 juta ton metrik batubara. Namun ditahun 2022 per akhir Agustus kami hanya mengirim 550 ribu metrik ton batubara," urainya.
Pihaknya pun ditahun depan berupaya melakukan penambahan konveyor dan dermaga baru, termasuk menggandeng mitra Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) besar. Harus diakui keberadaan TUKS ikut mengurangi pengiriman batu bara di Pelindo. Di Jambi terdapat 42 TUKS yang beroperasi.
"Kalau TUKS kan memang untuk menangani kegiatan grup sendiri, tidak boleh untuk barang-baranf umun. Karena hanya Pelindo yang ditunjuk untuk melayani barang-barang umum. Kontribusi Pelindo bagi negara cukup besar dibandingkan TUKS, diantaranya kami berkontribusi dalam memberikan pajak kepada negara, kami juga membayar konsensi atau penerimaan negara bukan pajak, yang disetor ke kas Kemenhub, dan disisilain kami juga memberikan deviden kepada kementerian BUMN," paparnya.
Untuk di Jambi, selain PT. Pelindo juga terdapat 2 pelabuhan yang dinaungi Pelindo, yakni Pelabuhan Kuala Tungkal dan Pelabuhan Muarasabak. Hanya saja dua pelabuhan terakhir masih belum optimal dalam pengiriman komoditi. Penyebanya, perekonomian Jambi untuk hilirisasi industri belum kearah Tanjabtim, memang untuk akses menuju laut lepas lebih dekat dari Pelabuhan Muarasabak.
"Jarak dari pintu alur laut ke Pelabuhan Talang Duku sekitar 98NM (Nautical Miles, red) dan ditempuh kurang lebih 24-30 jam, sedangkan jarak pintu air ke Pelabuhan Muarasabak hanya membutuhkan waktu 2-3 jam saja," tandasnya.