jektvnews.com,Kuala Tungkal - Rabu 31 agustus merupakan unjuk rasa serentak dari Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI, suasana unjuk rasa akan penolakan kenaikan bbm ini juga terjadi di kabupaten Tanjung Jabung Barat. Seperti terlihat puluhan mahasiswa HMI berunjuk rasa dikantor DPRD Tanjung Jabung Barat, dalam orasinya ada beberapa point yang menjadi tuntutan HMI, salah satunya menolak kenaikan bbm,selain itu dalam orasinya puluhan mahasiswa HMI ini juga menyatakan anjloknya harga pertanian saat ini, seperti harga kelapa dalam dan pinang,sebab kedua komoditi tersebut merupakan komoditi andalan bagi masyarakat Tanjung Jabung Barat.
Ketua HMI Tanjung Jabung Barat M. Lukman mengatakan, dalam orasi kali ini selain menolak kenaikan bbm, beberapa isu daerah seperti buruk nya pelayanan PDAM tirta pengabuan juga menjadi sorotan, serta anjlok nya harga kelapa dalam dan pinang sejak tiga bulan terakhir, sehingga ini berdampak terhadap taraf ekonomi masyarakat, terutama masyarakat yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian. Ia berharap, dengan adanya orasi ini setidaknya para pemangku kebijakan dapat membuka mata atas hal tersebut, sehingga ada solusi konkrit dari pihak kabupaten maupun para anggota dewan terhormat, yang merupakan perpanjangan tangan dalam hal mewakili suara rakyat.
“dalam orasi ini tidak hanya mengenai penolakan kenaikan bbm, namun juga buruknya pelayanan PDAM tirta pengabuan,” ujar Lukman.
Sementara anggota DPRD Tanjung Jabung Barat Jamal Darmawan Sie mengatakan, apa yang menjadi orasi Himpunan Mahasiswa Islam ini, tentunya nya ia sangat menyambut baik, dan apa yang menjadi beberapa tuntutan HMI ini,ia akan dilaporkan kepada pimpinan tertinggi di DPRD Tanjung Jabung Barat yakni ketua DPRD Tanjung Jabung Barat, sehingga nanti ini menjadi catatan penting dan solusi bagi pihak DPRD Tanjung Jabung Barat.
“kami menyambut bak orasi yang disampaikan oleh teman-teman HMI ini,” ujar Jamal.