jektvnews.com - Jakarta, Kunjungan ke Dirjen Perkebunan RI, Komisi II DPRD Provinsi Jambi paparkan kondisi sawit di Provinsi Jambi. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jambi , Abdul Hamid.
Abdul Hamid memaparkan bagaimana kondisi harga Tandan Buah Sawit di Provinsi Jambi. Ia menerangkan bahwa Petani kelapa sawit di Provinsi Jambi semakin susah karena sampai saat ini belum ada perbaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit bakal kembali normal.
"Kita sampaikan bahkan kini, sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Jambi menghentikan operasi lantaran kapasitas tangki penuh akibat ekspor komoditas itu sempat dihentikan beberapa waktu lalu," terangnya.
"Bahkan Ketua Gapki Cabang Jambi kuga mengatakan saat ini tangki penyimpanan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sentra perkebunan sawit hampir penuh. Akibatnya, PKS mulai membatasi pembelian TBS milik petani mandiri," ungkapnya.
Disisi lain, Abdul Hamid menerangkan bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Jambi mengeluarkan harga TBS untuk periode periode 1- 7 Juli 2022. Untuk satu minggu ke depan harga TBS mengalami penurunan dari sebelumnya. Harga TBS untuk umur 10-20 tahun yaitu Rp 1.748 sedangkan periode periode 24-30 Juni 2022 yaitu 2.147.
Sedangkan untuk usia 21 -24 tahun yaitu Rp 1.694,Usia di atas 25 tahun yaitu Rp 1.613. Sementara itu harga rata-rata CPO Rp 7.709. Harga rata-rata inti sawit Rp 4.151,67.
"Fakta di lapangan harga sawit petani di Jambi terus melorot hingga menyentuh Rp 700 per kilogram. Jatuhnya harga tandan buah segar (TBS) tersebut karena banyak pabrik stop beroperasi menyusul tersendatnya ekspor minyak sawit. Harganya kini hanya Rp 700-Rp750 per kg, jauh terpuruk dibandingkan pada April lalu yang masih Rp 3.000 per kg," pungkasnya.