JEKTV.CO.ID– Situasi di sejumlah pusat perekonomian rakyat dan fasilitas publik di Singapura sepi. Hal itu karena dipicu banyaknya klaster Covid-19 yang meluas.
Misalnya di kawasan Toa Payoh. Di sana ikut merasakan dampak dari beberapa klaster Covid-19 yang muncul selama beberapa minggu terakhir. Kementerian Kesehatan Singapura telah mengidentifikasi berbagai lokasi dengan kasus Covid-19, dengan klaster terbesar di persimpangan bus di Toa Payoh Central.
Klaster lainnya adalah pasar dan pusat jajanan di Blok 210 Toa Payoh Lorong 8, pasar grosir sayur malam di Toa Payoh Lorong Timur 7, sekolah agama Madrasah Irsyad Zuhri Al-Islamiah di Toa Payoh Utara, dan Orient Goldsmiths and Jewellers di Toa Payoh Pusat. Pusat jajanan yang biasanya ramai di sepanjang Toa Payoh Lorong 8 sebagian besar kosong.
“Ini benar-benar sepi, hari yang mengerikan, tidak ada seorang pun di sini. Saat jam makan siang, biasanya ramai tapi seperti yang Anda lihat, sekarang kosong,” kata pedagang sambil menunjuk ke deretan meja kosong.
Penjual lain mengatakan bahwa dia biasanya menjual 50 mangkuk mie bakso, tetapi kurang dari setengah porsinya pada hari itu.
Sementara, seorang supervisor di restoran makanan laut Kelly Jie, Jason, 60, mengatakan hampir tak ada pengunjung yang datang. “Kami tidak memiliki pelanggan hari ini, hanya beberapa orang yang datang untuk makan siang,” jelasnya.
Di persimpangan bus di pusat Toa Payoh, kerumunan jam makan siang tak ada lagi. Gerai makanan dan minuman populer, seperti Toast Box, Burger King, dan McDonald’s, menjadi sepi.
Easwar Utamrao Soorin, 29, seorang asisten penjualan di toko pakaian Fashion One, melaporkan hal serupa. Tidak ada pengunjung sama sekali. “Beberapa orang datang hanya setelah makan siang,” katanya.
Beberapa unit di Newhouse Furnishing, pemilik toko Johnny Chan, 60, mengatakan bahwa ini menjadi lonceng kematian bagi bisnis. Bisnisnya makin sekarat akibat Covid-19.