JAKARTA-Kekuatan militer Rusia, Iran, dan Tiongkok diperlihatkan ke dunia. Tiga negara itu menggelar latihan perang bersama di Teluk Persia. Yang ingin menyimak, semuanya dipersilakan menonton antara akhir 2021 atau awal 2022.
“Akhir tahun ini atau awal tahun depan, latihan angkatan laut gabungan tahunan akan diadakan di kawasan Teluk Persia,” kata Duta Besar Rusia untuk Iran Levan Dzhagaryan, Melansir Sputnik, Senin (23/8/2021).
Kekuatan angkatan laut negara berpengaruh di dunia itu akan disatukan. Semua bakal mempertontonkan mesin perang yang tak biasa.
Keadaan ini diyakini bakal membuat hubungan Iran dan negara-negara Arab di Teluk Persia menjadi lebih hangat.
Uni Emirat Arab mengirim delegasi ke Teheran untuk berpartisipasi dalam upacara pelantikan Presiden (Iran) (Ebrahim) Raisi. Iran dan Arab Saudi juga membuka kontak langsung,” tutur Dzhagaryan.
Dialog pun disebut akan lebih cair. Maklum, Tiga negara tadi memiliki banyak mesin perang menakutkan. Dialog dan persahabatan pun disebut bakal muncul di Teluk Persia.
Itu artinya, serangan Israel dan Amerika ke Iran akan terpatahkan. Sekutu-sekutu Amerika di Teluk Persia akan berpikir dua kali untuk menyerang Iran.
“Rusia menyambut baik dialog di wilayah yang penting secara strategis ini. Ini adalah salah satu tujuan dari konsep kami untuk keamanan kolektif di Teluk Persia,” sambung Dzhagaryan.
Akan ada banyak kapal perang canggih yang akan dipertontonkan Rusia, Iran, dan China. “Kami ingin memastikan keselamatan pelayaran internasional dan memerangi perompak laut,” tambah Dzhagaryan.
Diplomat Rusia tersebut percaya bahwa Iran dan negara-negara Arab tidak menginginkan eskalasi lebih lanjut di Teluk Persia. Rusia tidak bereaksi berlebihan terhadap situasi di Teluk Oman, menyusul adanya insiden yang menimpa kapal tanker. Moskow yakin Iran maupun negara-negara tetangga Arabnya tidak tertarik pada eskalasi lebih lanjut.
“Memang ada ketegangan, terutama setelah insiden kapal tanker di Teluk Persia dan Teluk Oman. Tetapi saya tidak akan mengatakan bahwa situasinya lebih akut daripada sebelumnya,” ucap Dzhagaryan. (genpi)
Sumber: www.fajar.co.id