JEKTV.CO.ID - Langit Jakarta sore ini terlihat sangat mendung. Gelap, seperti kamar pengantin baru saat malam.
Mendung pun berganti dengan hujan. Deras, menghujani jalan Jakarta yang penuh sesak. Beruntungnya, aku berada di dekat rumah Mai, mantanku dulu. Tentu aku bisa berteduh sembari melepas rindu.
Aku memberanikan diri untuk mengetuk rumahnya. Aku tahu, dia pasti sedang di rumah sendiri. Sebab, suaminya yang bekerja di kapal sangat jarang di rumah. Aku rasa, Mai sangat kesepian.
“Assalamualaikum, Mai,” kataku sembari mengetuk pintu.
Suara langkah kaki terdengar pelan menuju pintu. Saat dibuka, terlihat sosok wanita yang pernah aku cintai dulu.
“Hai, apa kabar Mai? Maaf, kebetulan aku lewat sini, terus hujan tiba-tiba turun. Boleh berteduh di sini?” kataku.
Wajah Mai tampak kaget. Namun, dia langsung mempersilakanku masuk.
“Mau aku buatkan teh hangat?” tanya Mai.
“Boleh kalau tidak merepotkan,” jawabku.
Sedikit cerita, aku sempat berpacaran selama tiga tahun dengan Mai. Namun, orang tuanya tak merestui hubungan kami.
“Ini teh hangatnya,” katanya.
“Terima kasih. Sudah lama, kamu masih terlihat cantik,” kataku.
Mai terlihat tersenyum saat mendengar hal itu. Sungguh, senyumnya masih yang terbaik sampai saat ini. Entah apa yang terjadi, obrolan kami sangat dalam dan menyenangkan. Singkat cerita, aku pun mengajaknya untuk menari bak adegan di film India.
Kami berdua memang sering melakukan hal itu saat sedang merasa senang dulu. Aku ingin merasakan kesenangan itu kembali dengannya.
“Masih suka menari dengan musik India?” tanyaku..