JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (25/6) masih memiliki potensi tertekan, setelah pada penutupan kemarin berakhir di zona merah, dengan pelemahan 0,37 persen ke level 6.012.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, di Jakarta, Jumat (25/6), secara teknikal laju IHSG mengalami breakout Moving Average 5-Day (MA5) dan MA20, sehingga pergerakan selanjutnya akan menguji support MA50 di level 5.980.
Lanjar menyebutkan, indikator Stochastic dan RSI memberikan sinyal bahwa pergerakan IHSG masih cukup kuat, setelah sempat terkonsolidasi pada area middle oscillator. Namun, indikator MACD bergerak bearish.
“Sehingga, IHSG kembali berpotensi tertekan untuk menguji level psikologis 6.000 hingga menguji MA50 sebagai level konfirmasi arah pergerakan selanjutnya. Rentang support-resistance IHSG berada di level 5.966-6.027,” ujar Lanjar dalam hasil risetnya, Jumat (25/6).
Dengan demikian, kata dia, adanya potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi investor dengan mengakumulasi saham ADRO, AGII, ANTM, ASII, BBNI, BBRI, BBTN, HMSP, HRUM, INKP, ITMG. PWON, SIMP, LSIP dan UNTR.
Hal senada juga disampaikan analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya. “Hingga saat ini, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang karena minimnya sentimen positif yang dapat mem-booster kenaikan IHSG ,” ucapnya.
William mengatakan, pergerakan fluktuatif pada laju IHSG bisa dimanfaatkan trader maupun investor untuk melakukan aksi beli. “Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan,” kata William.
Lebih lanjut William menyebutkan, pergerakan IHSG yang berada pada kisaran support-resistance 5.876-6.123, bisa dimanfaatkan pelaku pasar dengan mengakumulasi pembelian saham GGRM, ICBP, ASII, PWON, HMSP, SMGR, SMRA dan KLBF. (git/fin)