Halim Belum Bisa Didarati Pesawat Haji, Lima Kloter Awali Kepulangan Jamaah

Jumat 01-03-2019,09:57 WIB

JAKARTA - Pemulangan perdana jamaah haji kemarin (6/9) berjalan lancar. Ada lima kloter yang mengawali proses pemulangan. Yang paling awal mendarat adalah kloter 1 Medan (MES 01). Kloter yang terdiri atas 393 jamaah dan petugas haji itu terbang dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, kemarin (6/9) pukul 11.00 waktu Saudi. Rombongan tersebut dijadwalkan mendarat tadi malam pukul 23.35.

Rombongan berikutnya yang mendarat di tanah air adalah kloter 1 Jakarta Pondok Gede (JKG 01) yang terdiri atas 393 jamaah serta petugas haji. Kloter itu dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, dini hari tadi pukul 02.00. Rombongan tersebut lantas menuju Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Kepala UPT Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Dasrul El Hakim mengatakan, berdasar keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pesawat yang membawa pulang jamaah belum bisa mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma. Sebenarnya jika bisa mendarat di bandara milik TNI-AU itu, jamaah tidak perlu melalui perjalanan lama untuk sampai di asrama haji. Sebab, lokasi Asrama Haji Pondok Gede bersinggungan dengan kompleks Bandara Halim.

Dasrul menjelaskan, aspal landasan pacu Bandara Halim masih diperbaiki dan dicek. Sebelumnya, aspal tersebut mengelupas ketika digunakan untuk pemberangkatan perdana jamaah haji pada 28 Juli. Pemerintah tidak berani mengambil risiko dengan memaksakan kedatangan jamaah dari debarkasi Jakarta dan Bekasi di Bandara Halim.

Menurut Dasrul, di bandara Cengkareng sudah tidak ada terminal haji lagi. Dengan demikian, terminal umum nanti digunakan sebagai tempat kedatangan jamaah. ’’Sudah diputuskan menggunakan terminal 2E,’’ katanya. Seluruh pengecekan imigrasi dan bea cukai dilakukan di terminal 2E. Setelah dilakukan kajian teknis, pemanfaatan terminal 2E tersebut dinyatakan tidak mengganggu penerbangan reguler.

Dia menuturkan, setelah melalui perjalanan dari bandara ke asrama haji, jamaah dipertemukan dengan kopernya. Selain itu, setiap jamaah menerima 5 liter air zamzam. Khusus jamaah dari wilayah DKI Jakarta biasanya langsung dijemput keluarganya.

Dasrul mengatakan, Asrama Haji Pondok Gede sudah dilengkapi area parkir yang luas sehingga rombongan penjemput tidak perlu berdesak-desakan. Dia juga berharap rombongan penjemput tidak terlalu banyak. ’’Cukup satu atau dua mobil saja,’’ katanya. Sanak famili lainnya cukup menunggu di rumah.

Bagi jamaah yang tidak langsung dijemput keluarga, telah disiapkan fasilitas kamar untuk beristirahat. Seluruh layanan di asrama haji saat keberangkatan maupun kedatangan tetap sama. Baik jumlah personel maupun jenis pelayanannya. Misalnya, personel pelayanan medis dan polisi untuk menjaga keamanan.

Sementara itu, pemulangan perdana jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah kemarin telah sesuai rencana. Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel melepas jamaah kloter Solo 1 (SOC 01). ’’Sebagai Dubes sekaligus pelayan warga Indonesia di Saudi, saya mengucapkan selamat atas lancarnya proses haji,’’ tuturnya.

Menurut dia, penyelenggaraan haji mulai awal sampai akhir, khususnya di Armina, berjalan lancar. Memang ada protes sedikit soal layanan toilet di Mina. Namun, menurut dia, hal itu sudah bisa ditangani dengan baik. Dia mengatakan, haji tahun ini terbesar dalam sejarah Indonesia. Sebab, jumlahnya mencapai 221 ribu orang. Untuk tahun depan, kedutaan akan berkomunikasi dengan pemerintah Saudi agar mendapatkan tambahan kuota. ’’Supaya antrenya tidak panjang,’’ lanjutnya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali berharap seluruh jamaah haji Indonesia bisa mendapatkan kemabruran. Dia menuturkan, penyelenggara haji sudah bekerja sebaik-baiknya. Jika ada kekurangan dan kesalahan, khususnya layanan di Mina, dia menyampaikan permohonan maaf.

Kasus layanan haji di Mina berkaitan dengan kapasitas tenda yang tidak sebanding dengan jumlah jamaah. Tahun ini jamaah Indonesia bertambah 52.200 orang jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tetapi, jumlah yang banyak tersebut tidak diantisipasi oleh muasasah atau panitia haji wilayah Asia Tenggara. Karena itu, ada cerita memilukan, jamaah tidur sambil duduk selama tiga hari di Mina. Di tenda jamaah sangat banyak sehingga mereka berdesak-desakan.

Selain itu, antrean panjang terjadi di toilet maktab Mina. Bahkan, Menag Lukman Hakim Saifuddin sempat menjadi korban antrean panjang saat ke toilet. Atas layanan di Mina yang kurang baik tersebut, Lukman menyampaikan nota protes kepada muasasah Asia Tenggara.

(wan/c7/agm)

Tags :
Kategori :

Terkait