SEMARANG – Penemuan mayat Aisyah yang tinggal kerangka dan kulit seperti mumi menyisakan banyak tanya. Diduga Aisyah korban pesugihan.Spekulasi itu muncul lantaran mayat Aisyah tak langsung dikubur setelah meninggal dunia.
Mayat Aisyah malah disimpan selama 4 bulan di Dusun Paponan, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Anehnya, mayat Aisyah disebut tidak bau. Mayatnya mengering seperti diformalin.
Paranormal Mbah Mijan turut mengomentari kejanggalan mayat Aisyah. Ia menjawab pertanyaan salah satu warganet yang mencurigai Aisyah korban pesugihan.
Mbah Mijan tak menjawab secara gamblang apakah Aisyah korban pesugihan. Namun dia menyatakan bahwa ada keanehan pada mayat Aisyah. Mbah Mijan mengaku masih mendalami apakah benar Aisyah korban pesugihan atau tidak.
“Masih Mbah dalami, beberapa keanehan diantaranya, jenazah tak berbau, mengering seperti sengaja diformalin, sepertinya tak mungkin suami istri sebodoh itu dengan alasan “akan bangun lagi”, kata Mbah Mijan, dikutip Pojoksatu.id dari akun Twitter miliknya, Selasa (16/5).
Aisyah Disebut Kerasukan Genderuwo
Penemuan jasad Aisyah yang tinggal kerangka dan kulit seperti mumi membuat geger warga Dusun Paponan, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Disebutkan, bocah yang masih berusia 7 tahun itu cukup nakal.
Atas alasan tersebut, kedua orangtua Aisyah, Marsidi (42) dan Suwarthinah (38) bermaksud mengobati Aisyah.
Keduanya lantas menemui Haryono (56) dan Budiono (43) yang tidak lain adalah tetangga di dusun tersebut. Sebab, Haryono dan Budiono dikenal warga sebagai dukun dan biasa menyembuhkan orang sakit.
Dari keterangan Haryono dan Budiono, nakalnya Aisyah itu disebabkan karena kerasukan sosok genderuwo. Nah, untuk ‘menyembuhkan’ Aisyah, harus dilakukan proses ruqyah.
Akan tetapi, ruqyah yang dilakukan Haryono dan Budiono itu sangat tidak lazim. Sebab, Aisyah diruqyah dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi.
Akan tetapi, dalam proses ruqyah tersebut Aisyah akhirnya meninggal dunia. Kepada orang tua Aisyah, kedua dukun tersebut menyatakan bahwa Aisyah sedang tidak sadar.
Itu dikarenakan Aisyah masih dalam pengaruh genderuwo yang selama ini merasuki tubuh bocah perempuan tersebut. Karena itu, sang dukun berpesan agar menidurkan Aisyah di tempat tidur.
Nantinya, Aisyah akan bangun dengan sendirinya jika memang genderuwo yang merasuki Aisyah sudah benar-benar pergi. Pesan itu lantas dituruti Marsidi dan Suwarthinah dengan menidurkan anaknya di tempat tidur.