Demokrat ‘Diuntungkan’ Kudeta, PDIP ‘Babak Belur’ Gara-gara Juliari

Senin 08-02-2021,19:35 WIB

JAKARTA – Elektabilitas PDIP memang masih menjadi pemenang tapi juga menunjukkan adanya tren penurunan.Berbeda dengan Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting And reas Nuryono dalam pemaparan hasil survei, Minggu (7/2/2021).

“Elektabilitas Demokrat melesat, PDIP anjlok, sedangkan PKS dan PSI naik elektabilitasnya,” Andreas Nuryono.

Saat ini, elektabilitas partai berlambang kepala banteng hitam moncong putih itu masih memimpin dengan elektabilitas sebesar 23,1 persen.

Tapi angka itu sangat anjlok jika dibanding survei Oktober 2020 dimana saat itu elektabiltas PDIP mencapai puncak tertinggi dengan 31,4 persen.

Sedangkan pada survei Juni 2020, tingkat keterpilihan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mencapai 29,3 persen.

Andreas menyebut, turunnya tren elektabilitas PDIP itu tak dipungkiri terjadi atas adanya kasus korupsi bansos Covid-19 yang melibatkan menteri dari PDIP, Juliari Batubara.

Apalagi, kasus tersebut juga menyeret sejumlah nama politisi dari PDIP.

“Ini membuat citra parpol penguasa ini melorot tajam,” kata Andreas.

Dalam survei ini, Partai Demokrat menjadi yang paling signifikan mengalami kenaikan elektabilitas.

Dari 3,8 persen pada Juni 2020 dan terus melorot pada Oktober 2020 dengan 3,2 persen saja.

Namun bulan ini, elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu melejit menjadi 8,2 persen.

“Naiknya isu kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat bisa jadi upaya untuk terus mendulang elektabilitas,” papar Andreas.

Tren kenaikan juga dialami PKS yang kini memiliki 7,7 persen elektabilitas.

Atau naik dibanding dua survei sebelumnya yakni 5,5 persen di bulan Juni 2020, dan 6,1 persen pada Oktober 2020.

Tags :
Kategori :

Terkait