Kangen Kedinginan

Rabu 06-01-2021,09:27 WIB

Wednesday, 06 Januari 2021

Oleh : Azrul Ananda

HIDUP memang belum normal. Akhir Januari ini bisa jadi penanda khusus hidup saya. Untuk kali pertama entah sejak kapan, setahun penuh saya tidak terbang naik pesawat. Pergi ke mana-mana jalan darat. Kontras dengan beberapa tahun lalu, saat saya sempat terbang 75 kali dalam kurun 90 hari.

Tentu saya tidak sendirian. Banyak teman saya yang pengusaha besar, yang biasanya mondar-mandir, hampir setahun pula tidak naik pesawat. Pergi ke mana-mana jalan darat. Yang berani liburan ke Bali pun jalan darat.

Keluarga besar saya memang memutuskan tidak liburan di penghujung 2020 dan awal 2021 ini. Abah dan ibu saya termasuk yang paling berisiko di tengah pandemi ini, jadi kita tidak ke mana-mana. Kami lengkap bersama di Surabaya.

Ini juga ironis. Pada akhir 2014, untuk kali pertama dalam sejarah keluarga, kami liburan komplet ke luar negeri.

Dulu bersama pergi, sekarang bersama tidak pergi.

Akhir Desember lalu, salah satu keponakan saya yang masih SD setengah curhat. "Julak (paman, Red), kita biasanya sekarang ini sibuk packing-packing..."

Malam Tahun Baru lalu, kami semua lengkap satu keluarga di rumah Abah dan Ibu. Masak barbeque. Di depan teras rumah. Televisi dipasang di situ, komputer desktop juga di-setting di teras. Supaya cucu-cucu tidak masuk ke dalam rumah untuk nonton atau komputeran. Semua kumpul di depan.

Sebenarnya enak juga. Karena Abah-Ibu praktis di rumah terus, mereka bisa jadi tempat penitipan anak-anak terbaik...

Pada 1 Januari, seperti biasa, entah berapa banyak ucapan selamat tahun baru masuk ke hape. Terus terang dan mohon maaf, saking banyaknya, mayoritas tidak terbaca.

Ada pula ucapan dari ayah dan ibu angkat saya di Kansas, John dan Chris Mohn. Dalam pesannya, John juga mengirim foto yang saya tampilkan di tulisan ini. Pemandangan di depan rumahnya di Lawrence, Kansas.

Sedang hujan salju, sedang penuh salju.

Caption-nya: "Kansas in winter, 20 degrees Fahrenheit. Remember Thanksgiving in Kansas City when we stayed in a motel without heat?" (Musim dingin di Kansas. Suhu 20 derajat Fahrenheit. Ingat masa liburan Thanksgiving di Kansas City, waktu kita menginap di sebuah motel yang tidak ada penghangatnya?).

John mengajak saya mengingat liburan akhir November 1993. Waktu itu, untuk kali pertama sebagai "anak angkatnya," saya diajak liburan keluarganya di Kansas City. Karena anak John (kakak angkat saya) ada yang tinggal di sana.

Tags :
Kategori :

Terkait