Wednesday, 16 Desember 2020
Oleh: Azrul Ananda
Generasi anak saya, tampaknya, bakal jadi generasi terakhir yang merasakan mobil berbahan bakar minyak. Anak pertama saya sekarang sudah berusia 12 tahun, dan apabila kelak dia lulus kuliah di usia 21 tahun, momentum punahnya mobil "berbunyi" sudah berlari kencang.
Dan kalau Anda warga negara Inggris, pada momen yang sama tahun 2030 itu, Anda sudah tidak boleh lagi membeli mobil berbahan bakar minyak. Sudah dilarang. Tinggal "menghabiskan" yang sudah telanjur beredar, secara bertahap memaksa mobil-mobil itu hilang dari jalanan.
Saya sudah pernah menulis ini. Pada Happy Wednesday 48 (Baca: Lima Tahun Lagi). Bahwa pada 2025, Norwegia jadi yang pertama menerapkan larangan itu. Praktis hanya empat tahun lagi!
Namun, Norwegia seperti pendahulu yang berani. Karena banyak negara lain, yang besar-besar, baru akan menerapkannya pada 2040. Lalu muncul berita besar pada pertengahan November itu. Bahwa pemerintah Inggris dengan tegas memajukan deadline-nya. Dari 2040 menjadi 2030. Praktis hanya sembilan tahun lagi.
Target pemerintah Inggris juga jelas. Larangan dimulai pada 2030. Dan pada 2035, sudah tidak ada lagi gas buang dihasilkan dari knalpot mobil. Dalam lima tahun harus tuntas.
Komitmen juga jelas. Ada sepuluh poin rencana yang disiapkan, yang diumumkan oleh Perdana Menteri Boris Johnson (green industrial revolution). Sambil menuju 2030 itu, anggaran 1,3 miliar poundsterling sudah disiapkan untuk menyiapkan infrastruktur charging mobil listrik. Ditambah 582 juta poundsterling untuk membantu mengurangi harga mobil listrik dan mendorong penggunaannya. Tidak ketinggalan, 500 juta poundsterling akan disiapkan selama empat tahun ke depan untuk pengembangan dan produksi massal baterai mobil listrik.
Pada 2020 ini, di Inggris, penjualan mobil listrik sudah 10 persen dari total penjualan mobil.
Ya, ini masih di Inggris. Masih jauh di negara antah berantah, kalau dilihat dari kacamata kita.
Momen pandemi memang digunakan oleh negara-negara maju di Eropa untuk mendorong transportasi hijau tersebut. Subsidi untuk beli sepeda, subsidi untuk servis sepeda, dilakukan beberapa negara Eropa untuk mendorong transportasi aktif. Kabarnya, di London saat ini, lebih dari sepertiga perjalanan orang di dalam kota dilakukan menggunakan sepeda atau berjalan kaki.
Sesuatu yang menurut saya termasuk menakjubkan.
Dan saya masih berusaha menerima kenyataan ini: Generasi anak saya mungkin adalah generasi terakhir yang merasakan mobil bensin. Nah, generasi saya, mungkin termasuk generasi terakhir yang "menikmati" bunyi mesin.
Apalagi yang doyan balap seperti saya.
Waktu SMP dulu, saya begitu menyukai bunyi motor yang nyaring. Begitu boleh beli motor, knalpot langsung saya ganti. Supaya bunyinya lebih garang.
Mobil juga begitu. Dan mobil-mobil balap, khususnya Formula 1, bunyinya begitu menggetarkan dada dan emosi. Tentu saja ini F1 sebelum era mesin hybrid sejak 2014 lalu.