JEKTV.CO.ID – Makanan dan minuman manis serta tinggi lemak secara tak disadari menyumbang kolesterol yang akan mengendap dalam lemak darah.
Peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh bisa saja tidak disertai gejala. Itulah kenapa seseorang harus sadar dan membatasi diri berapa banyak makanan dan minuman tinggi lemak yang dikonsumsi.
Dalam webinar bersama Good Doctor dan Prodia, Kamis (26/11), Spesialis Gizi Klinik, Konsultan Obesitas dan Metabolisme, dr. Samuel Oetoro menjelaskan, pola hidup tak sehat mendorong pemeriksaan kesehatan berkala penting dilakukan. Khususnya untuk mengecek kadar kolesterol.
Sebab peningkatan kolesterol erat hubungannya dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung koroner dan stroke,” ujar dr. Samuel. Dirinya juga seringkali mendapati pasien-pasien remaja usia 15–20 tahun ternyata kadar kolesterolnya melebihi batas normal. Berapa kadar kolesterol yang sehat?
Yaitu jika kolesterol total tak lebih dari 200, LDL (kolesterol jahat) tak lebih dari 100, HDL (kolesterol baik) minimal 60, dan Trigleserida tak lebih dari 150. Menurut dr. Samuel, remaja dan dewasa muda saat ini memilih camilan yang berbahaya atau tak sehat. Misalnya banyak garamnya, lemaknya, margarin, dan gula.
’’Camilannya margarin, asin, manis. Orang-orang kadar kolesterol tinggi makin banyak mulai usia 15–20 tahun. Itu kan masih remaja, ABG. Tapi ternyata kolesterolnya tinggi,’’ paparnya. ’’Kolesterol mereka sudah jelek. Dan kolesterol jahat ini punya kemampuan untuk menumpuk di darah kita. Dan bisa berlangsung lama pelan-pelan. Kalau dari remaja sudah tinggi kadarnya. Mau sampai umur berapa dia menumpuk kolesterol itu?,” tambahnya.
Maka berbagai ancaman penyakit di usia muda yang bisa terjadi adalah kardiovaskular dan serangan jantung. Saat kolesterol menumpuk pada pembuluh darah jantung, mortality rate (tingkat kematian) dari risiko serangan jantung akan meningkat. ’’Anak-anak muda ini kalau kolesterol sudah lebih dari 240 hati-hati. Anda bisa mengalami kematian akibat pembuluh darah jantung tersumbat,’’ tegasnya.
Lalu juga jika sumbatan secara luas terjadi di pembuluh darah otak akan menyebabkan stroke. Pasien stroke berisiko mengalami lumpuh, kecacatan, hingga kematian. ’’Maka pesan saya, adik-adik hati-hati ini para remaja dan dewasa muda. Lama-lama makan enggak sehat bisa kena serangan jantung dan stroke di usia muda,’’ kata dr. Samuel.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, disebutkan bahwa 35 persen penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal. Kondisi ini juga diperburuk dengan prevalensi kolesterol HDL yang rendah (BMC Public Healthy, 2019). Lebih lanjut, Imperial College London memaparkan bahwa Asia termasuk Indonesia, merupakan wilayah dengan penderita penyakit kolesterol terburuk di dunia.
Penelitian itu menggunakan analisis data dari 102,6 juta orang dewasa dari 200 negara berbeda sejak 1980–2018. Kelebihan kolesterol ini diketahui berperan dalam 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia yang setengahnya terjadi hanya di wilayah Asia.