– Pengidap rabun jauh atau mata dengan minus tinggi perlu lebih mawas diri. Sebab, ada risiko kesehatan lain yang harus dideteksi secara cermat. Yakni, kelainan mata yang bernama ablasio retina.
Salah seorang dokter di Subdivisi Vitreoretina RS Mata Undaan dr Rita Tjandra SpM menjelaskan, ablasio retina merupakan penyakit mata karena mengelupasnya retina dari dinding dalam bola mata yang mengakibatkan fungsi penglihatan terganggu.
”Hal tersebut merupakan kondisi darurat mata yang bisa mengakibatkan kebutaan permanen jika tidak segera ditangani,” ujarnya Kamis (8/10).
Dia menambahkan, rabun jauh dengan tingkat keminusan mata yang sudah tinggi menjadi salah satu penyebab terjadinya ablasio retina. ”Semakin tinggi minus mata seseorang, semakin tinggi pula risiko untuk mengalami ablasio retina,” lanjutnya.
Kondisi tersebut bisa terjadi pada orang dengan usia muda hingga tua. Pada kondisi mata minus, kata Rita, bola mata seseorang bisa menjadi terlalu memanjang. Dengan demikian, cahaya yang seharusnya jatuh tepat pada retina justru berada di depan retina. Semakin bertambahnya perpanjangan bola mata, semakin menipis pula retina matanya. ”Penipisan tersebut akan mengakibatkan retina robek atau mengelupas dari dinding bola mata bagian dalam,” terang dokter yang berpraktik di RS Mata Undaan sejak 2005 itu.
Dia mengungkapkan, ada beberapa gejala yang bisa ditengarai sebelum ablasio retina benar-benar menyerang pasien. Salah satunya, timbul bintik-bintik hitam yang melayang pada penglihatan. Selain itu, penderita akan melihat kilatan cahaya, gelombang seperti melihat air, dan gelap sebagian. ”Jika merasa mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan kondisi retina secara saksama ke dokter spesialis mata,” paparnya.
Rita menyebutkan, tindakan operasi adalah upaya yang dapat dilakukan ketika seseorang terdiagnosis ablasio retina meski tidak mengembalikan kondisi penglihatan 100 persen.