Disway: Dua Tombol

Jumat 02-10-2020,07:36 WIB

Jum at legi 02 October 2020

Oleh : Dahlan Iskan

JAWABNYA enteng saja. Padahal ini forum debat calon presiden negara adi kuasa Amerika Serikat.

Ketika ia disalahkan karena korban tewas Covid-19 di Amerika sampai lebih 200.000 orang, Donald Trump mengatakan: kalau bukan ia presidennya bisa jadi yang meninggal lebih dari 1 juta orang.

Ketika dikatakan angka korban Covid-19 di Amerika itu jauh lebih tinggi dari Tiongkok, dengan enteng Trump mengatakan: Anda tidak tahu berapa angka yang sebenarnya di Tiongkok.


Ketika Trump mengatakan justru sheriff di Oregon hari itu memberikan dukungan padanya, sheriff di Oregon segera unggah Twitter: mereka tidak akan pernah mendukung Trump.

Ketika Biden mengatakan juru bicara Trump telah mengakui bahwa Trump mengambil keuntungan dari kerusuhan-kerusuhan itu, dengan enteng Trump mengatakan sang juru bicara tidak pernah mengatakan begitu. Padahal setelah debat itu pun video ucapan tersebut masih utuh di YouTube.

Itulah contoh yang membuat Trump dikecam. Kata-katanya dalam debat itu sama sekali ''tidak presiden''. Maksudnya: itu bukan kata-kata ''kelas presiden''.

Seorang peneliti hebat dari aliran konservatif sendiri, Frank Luntz, bertanya kepada 16 orang responden. Masing-masing hanya boleh menjawab satu kata. Yakni mengenai penilaian mereka atas penampilan Trump dalam debat itu.

Inilah 16 kata dari 16 orang itu:

Mengerikan, kacau, kasar, gila, membingungkan, tidak-Amerika, tidak nyambung (dua kali), keledai tapi keledai yang percaya diri, klasik Trump klasik, kuat, penindas, sombong (dua kali), dan tipikal.

Lalu peneliti tersebut bertanya ke 16 orang tersebut tentang Joe Biden, lawan debat Trump. Hasilnya:

Terkejut melihat seberapa baik ia melakukannya, lebih baik dari yang diharapkan, lebih profesional, percaya diri, politisi (dua kali), mengendalikan diri dan kasih sayang, dapat diprediksi (tiga kali), pria baik tetapi kurang visi, koheren, pemimpin, perhatian dan terlatih, mengelak, kemanusiaan, dan integritas.

Tentu saya juga mengirim pertanyaan ke teman saya, John Mohn. Ia seorang Republik tapi juga pengagum Barack Obama. Tinggalnya di Kansas, basis Republik.

Inilah komentarnya setelah nonton debat itu:

Tags :
Kategori :

Terkait