JAKARTA – PT. Telekomunikasi Tbk (TLKM) mempersiapkan koneksi bantuan kuota data internet untuk menunjang kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19. SVP Enterprise Telkomsel Dharma Simorangkir mengungkapkan, pihaknya mempersiapkan tiga hal utama dalam menunjang kegiatan dan upaya tersebut.
Pertama menjamin ketersediaan jaringan 4G di seluruh pelosok tanah air. Hal tersebut menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan jaringan yang optimal dengan instansi pemerintah terkait.
“Pembelajaran ini koneksi permintaan bandwith cukup besar sebaiknya dengan jaringan 4G. Maka kami melakukan optimasisasi dengan pihak terkait,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (30/9).
Kedua, lanjutnya, menyediakan kecukupan kapasitas jaringan. Sehingga mampu mengakomodir seluruh pemangku kepentingan sektor pendidikan untuk melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh dari rumah masing-masing. Bahkan, pihaknya akan mempersiapkan penyaluran jaringan kepadatan lalu lintas data sampai ke luar negeri.
“Potensi jumlah siswa yang diberikan sangat besar sekali trafik akan sangat besar cukup kapaistas. Kami mempersiapkan kapsiatas jaringan domestik maupun internasional,” imbuhnya.
Ketiga, produk konektivitas digital dengan harga terjangkau. Artinya, harga diberikan kepada masyarakat lebih murah bagi masyarakat yang tidak menerima subsidi kuota data internet di masa pandemi saat ini. Ia menjamin, harga yang diberikan dibawah rata-rata komersial yang biasa ditetapkan oleh Telkomsel.
“Kami pastikan kuota data harganya terjangkau dibawah rata-rata komersial di publik. Ini adalah komitmen bersama operator bersama pemerintah,” tuturnya.
Selain itu, dalam pendistribusian subsidi kuota data internet bagi penerima bantuan tersebut, pihaknya melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak Kemendikbud terkait nomor yang akan diberikan bantuan. Bila, terdapat yang sudah tidak aktif maka akan langsung dikembalikan kepada Kemendikbud.
Ia berharap, dengan bantuan kuota data internet para pelajar tetap dapat menjalankan aktivitas pembelajaran. Sehingga hal itu akan berdampak pada daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif.
Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan penyaluran bantuan kuota data internet pendidikan pada September 2020 mencapai 27,3 juta orang. Rinciannya, bantuan tersebut akan diberikan kepada mayoritas peserta didik Sekolah Dasar (SD) dengan target sebanyak 11.377.504 penerima bantuan. Terbanyak kedua, diberikan kepada peserta didik dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan target penerima sebanyak 5.323.548 penerima bantuan.
Ketiga, diberikan kepada peserta didik untuk murid Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mencapai 3.124.361 orang. Empat, diberikan kepada peserta didik untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencapai 3.028.027 orang. Lima, diberikan kepada mahasisswa akademi dengan target penerima mencapai 2.005.781 orang. Enam, diberikan kepada profesi guru sebanyak 1.358.959 orang.
Tujuh, diberikan kepada anak dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ditargetkan mencapai 846.360 peserta didik. Delapan, diberikan kepada 125.099 dosen. Sembilan, diberikan kepada sebanyak 60.281 mahasiswa vokasi di Indonesia. Selanjutnya, diberikan kepada murid dari tingkatan pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ditargetkan mencapai 29.050 orang. Terakhir, bantuan diberikan kepada peserta didik dari tingkatan pendidikan kesetaraan yang jumlahnya mencapai 26.525 orang.
Terkait dengan penyaluran bantuan pada bulan ini, telah dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, telah dilakukan pada periode 22-24 September. Dan tahap dua, saat sedang disalurkan dari periode waktu 28-30 September. Kuota berlaku selama 30 hari terhitung sejak diterima oleh nomor ponsel pendidik dan peserta didik.