Teror Video Call Seks di Kampus UIN Alauddin Diduga Dampak Kuliah Online

Rabu 30-09-2020,08:48 WIB

MAKASSAR – Teror video call seks di lingkungan kampus UIN Alauddin Makassar, mengancam psikologi sejumlah mahasiswi di sana.

Teror perbuatan asusila via online itu terjadi sejak masa pandemi Covid-19. Itu juga berpapasan dengan penerapan kuliah online di kampus tersebut.

Ketua HMJ Ilmu Komunikasi, Amri Wijaksono, mengatakan, teror itu terjadi sejak bulan Juli 2020 dan menduga berkaitan dengan aktifitas kuliah online selama ini.

“Sepertinya berkaitan. Kalau saya lihat dari beberapa pemberitaan, kekerasan bersifat online semakin naik. Jadi ini mungkin ada imbasnya,” katanya kepada wartawan, Selasa (29/9/2020).

Dan selama itu juga, sudah ada sekitar 13 korban yang telah menerima panggilan bejat itu, yang memperlihatkan alat kelamin pria kepada para mahasiswi.

Rata-rata korbannya, lanjut Amri, berasal dari jurusan yang sama dan berada dalam lingkungan pergaulan yang sama pula.

“Ada yang dalam satu grup. Ada juga satu orang dari grup luar. Iya (korban),” tambahnya.

Namun Amri saat ini mengaku tidak tahu soal sosok pelaku, yang berhasil mendapat beberapa nomor seluler para korban lalu melakukan perbuatan tak senonoh itu.

“Sebenarnya bingung teman-teman untuk menyimpulkan siapa sebenarnya ini. Kami tak mau berargumen yang dapat terjadi hal yang tak diinginkan,” tambah dia.

Amri dan temannya yang menjadi salah satu korban, berinisial F, 20 tahun mengaku siap dipanggil penyidik Polda Sulsel untuk dimintai keterangan demi mengungkap dan menangkap pelaku.

Awalnya, F juga tak kenal dengan sebuah nomor seluler yang tiba-tiba masuk di ponselnya, dan melakukan panggilan video.

F awalnya menolak panggilan itu karena nomor tersebut tidak dikenali. Namun karena panggilan itu berulang-ulang, korban ini anggap ada yang penting dan memutuskan menerima panggilan video tersebut.

Betapa kagetnya F saat melihat isi panggilan video itu menampilkan alat kelamin pria. F pun kaget dan tak terima atas pelecehan itu dan berani melapor ke Polda Sulsel, yang dibantu oleh temannya, didampingi oleh LBH dan atas izin rektorat kampus.

“Awalnya korban tidak peduli panggilannya. Setelah panggilannya berulang, jadi korban terima dan katai kurang ajar dan sebagainya, dan dijawab kan yang begituan yang kau suka,” kata Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof Darussalam yang menirukan perkataan korban saat kejadian. (Ishak/fajar)

Sumber: www.fajar.co.id

Tags :
Kategori :

Terkait