BUDAPEST - Rasa dahaga Hansi Flick sepertinya tak berkesudahan. Pelatih Bayern Munchen itu mengatakan bahwa timnya semakin lapar setelah mendapatkan gelar Piala Super Eropa. Ya, Die Roten-julukan Munchen- menang dengan skor tipis 2-1 atas Sevilla pada laga di Puskas Arena, dini hari kemarin.
Bagi Flick, itu trofi keempat selama menjadi juru racik Munchen. Sebelumnya dia berharsil mempersembahkan Bundesliga, DFB Pokal, Liga Champions. Dilansir dari UEFA, pelatih 55 tahun itu hanya butuh 9.5 laga untuk mendapatkan satu gelar juara bersama klub Bavaria tersebut.
Jika dirinci, Hansi Flick baru memainkan 38 laga untuk Munchen. Dari sana, ia memberikan 35 kemenangan, termasuk saat berjumpa Sevilla. Bayern pun tampil agresif dengan mencetak 126 gol. Bersama Flick, Munchen juga memberi rekor buruk untuk Barca yang kalah 8-2 pada perempat final Liga Champions.
“Kami memiliki banyak talenta berbakat dan dengan kerja keras, kami akan meraih sesuatu yang besar. Kami semakin lapar untuk meraih gelar dan kami ingin mendapatkannya lagi,” sebut Flick seperti dilansir Soccerway.
Zidane menilai performa para pemainnya mendekati sempurna saat mengalahkan Sevilla. “Kami bermain taktis di babak pertama. Di babak kedua, kami juga menunjukkan motivasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Karakter kami sebagai tim yang selalu lapar akan kesuksesan benar-benar muncul,” imbuhnya.
Ya, Bayern lebih dulu tertinggal pada menit ke-13. Sevilla mendapat penalti dan Lucas Ocampos menjalankan tugas dengan sempurna. Namun, Bayern mampu membuat skor imbang 1-1 pada menit 34 lewat Leon Goretzka.
Babak kedua berjalan sengit, tetapi tidak ada gol tercipta. Pada menit 104 babak tambahan waktu, Bayern mendapat gol kemenangan. Sundulan Javi Martinez membawa Die Roten menang 2-1.
Flick menyebut selebrasi di ruang ganti yang cukup emosional hal yang wajar. Maklum saja, para pemainnya tak pernah lelah untuk meraih kemenangan.
Jika ditarik ke belakang, Flick sejatinya bukanlah bagian dari rencana besar Bayern Munchen di awal Musim 2019-2020. Usai pelatih sebelumnya Niko Kovac dipecat pada November 2019, Munchen masih mendapat tawaran dari banyak pelatih. Flick yang menjabat sebagai sebagai asisten Kovac pun ditunjuk sebagai pelatih interim, untuk kemudian mendapat kontrak permanen.
Namun menjadi Nakhoda Bayern tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ia mesti berjuang melakukan serangkaian perubahan. Sejauh ini, mereka baru tiga kali gagal menang. Dua kali kalah dan sekali imbang.
Dua kekalahan di dapat pada laga Bundesliga. Kekalahan pertama terjadi saat Bayern dibekuk Bayer Leverkusen dengan skor 1-2 (1/12). Sepekan kemudian, Bayern kalah dari Gladbach dengan skor yang sama.
Setelah dua kekalahan beruntun itu, Bayern tak pernah kalah. Mereka hanya sekali imbang saat berjumpa RB Leipzig. Skor imbang 0-0. Raihan tahun ini mengulang rekor klub tujuh tahun silam. Raksasa Bundesliga itu juga meraih empat trofi yang sama pada tahun 2013. Bayern kini sudah mengoleksi dua trofi Piala Super Eropa. Mereka menyamai torehan Ajax Amsterdam, Anderlecht, Valencia dan Juventus. (fin/tgr)