Ini Sikap Syekh Ali Jaber Pasca Insiden Penusukan

Kamis 17-09-2020,09:48 WIB

JAKARTA – Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan saat sedang mengisi acara wisuda hafalan Al Quran di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).

Saat dalam sesi foto bersama jamaah, pelaku yang diketahui bernama Alpin Andria itu tiba-tiba saja menerobos masuk ke atas panggung dan berusaha menusuk Syekh Ali Jaber.

Mengetahui hal tersebut, sontak saja para jamaah yang berada dekat dengan Syekh Ali Jaber langsung menghakimi pelaku.

Dalam keadaan masih bersimbah darah, Syekh Ali Jaber justru langsung melerai dan menenangkan para jamaah agar tidak menghakimi pelaku.

“Saya lihat pelaku dihakimi, saya langsung berdiri dan berteriak jangan, saya bilang, ‘kasihan dia,’ jamaah berteriak,’ kami kasihan Syekh,’ tapi saya minta dia diamankan, jangan dihajar sampai petugas keamanan datang,” kata Syekh Ali Jaber saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier yang berjudul ‘Syekh Ali Jaber, Saya Pasrah. Deddy Corbuzier Podcast’, Selasa (15/9/2020).

Awalnya, Syekh Ali Jaber mengira pria yang berlari ke atas panggung itu hendak meminjamkan ponsel kepada dirinya untuk membuat vlog bersama anak yang diwisuda bersama ibunya.

“Waktu itu, saya mau buat vlog memakai ponsel ibu wisudawan itu dan mengatakan, ‘Selamat ibu dan anaknya mendapat hadiah umrah,’ tapi memori ponselnya penuh makanya saya bilang ke jamaah untuk pinjam hpnya,” terang Syekh Ali Jaber.

Meski mendapatkan serangan, Syekh Ali Jaber mengaku masih beruntung karena dirinya memakai jubah hitam sehingga darah yang bercucuran tidak begitu terlihat jelas.

“Untung saya pakai jubah hitam, belasan tahun saya sudah lama enggak pakai jubah hitam, selalu putih, kalau warna putih bisa stres jamaah yang rata-rata anak-anak itu karena hitam saja baju sudah basah semua,” katanya.

“Saya mengucap alhamdulillah, baru innalillah, karena ujian manusia datang saat dia mengalami musibah, apakah dia masih ingat untuk memuji Tuhan,” sambungnya.

Syekh Ali Jaber yang melerai supaya jamaah tidak menghakimi pelaku juga mengatakan jika remaja yang menusuk dirinya itu bukan sampah dan tidak sepatutnya diperlakukan seperti itu.

“Dia memang salah, tapi memang bukan begitu caranya. Dia tetap manusia, mohon diamankan sampai datang kepolisian. Bahkan waktu diamankan ada jemaah yang kesal, mau ditarik kakinya. Saya cegah dan bilang eh ini manusia bukan sampah,” jelasnya.

“Tolong ini adalah kasus saya pribadi, karena enggak ada yang terjadi secara kebetulan, semua atas izin Allah, saya harus belajar berbaik sangka,” tambah Syekh Ali Jaber. (dbs/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait